Ia juga mengingatkan bahwa wisuda bukan program wajib pemerintah, melainkan tradisi yang bersifat opsional.
Bila pun ingin digelar, Ratu Dewa menyarankan agar dilaksanakan secara sederhana dengan menggunakan fasilitas yang ada di sekolah.
Kepala sekolah yang ditemui di lokasi mengaku tidak mengetahui secara rinci soal pengumpulan iuran tersebut.
Hal ini pun memantik pertanyaan mengenai fungsi pengawasan internal sekolah terhadap kegiatan non-akademik yang menyangkut pembiayaan orangtua.
Instruksi ke Dinas Pendidikan: Bertindak Tegas
Tak berhenti di sekolah, Ratu Dewa langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang setelah dari lokasi kunjungan.
Ia meminta agar pihak dinas mengambil langkah tegas sesuai keputusan resmi yang telah dikeluarkan.
“Kita sudah punya kebijakan jelas bahwa wisuda bukan kegiatan wajib. Jika tetap ingin dilaksanakan, buatlah dengan cara yang tidak membebani,” tegasnya.
Wali Kota menambahkan bahwa semangat pendidikan dasar harus inklusif dan adil, tidak boleh menimbulkan kesenjangan hanya karena kemampuan finansial.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Perkuat Program GEBRAK Palembang dengan Bantuan CSR
Fenomena Seremoni di Dunia Pendidikan: Antara Apresiasi dan Eksklusivitas
Fenomena wisuda dari tingkat TK hingga SD kini menjamur, namun tidak lepas dari kritik. Banyak yang menilai seremoni semacam ini lebih berorientasi pada gengsi daripada substansi.
Tren wisuda kerap menciptakan tekanan sosial terselubung.
Kisruh iuran wisuda Rp300 ribu ini mengungkap realitas sosial yang kerap tersembunyi di balik dinding sekolah.
Ketika euforia perayaan menenggelamkan rasa empati dan keadilan sosial, maka perlu ada keberanian dari pemimpin untuk bersuara.
Kehadiran Wali Kota Ratu Dewa menjadi simbol keberpihakan terhadap suara rakyat kecil—mereka yang seringkali memilih diam karena takut anaknya jadi sasaran perlakuan tidak adil.
Berita Terkait
-
Bank Sumsel Babel Perkuat Program GEBRAK Palembang dengan Bantuan CSR
-
Ngutang Rokok Ditolak, Remaja di Palembang Tikam Bude Berkali-kali hingga Tewas
-
Nasib Politik Fitrianti Agustinda di NasDem Masih Menggantung Usai Praperadilan Kandas
-
Harga Emas di Palembang Stabil di Rp10,1 Juta Meski Trend Dunia Melemah
-
Awas! Remaja Suka Tawuran di Palembang Bakal Masuk Markas Raider
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Rezeki Online Jelang 11.11! Cek 11 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Masuk ke Akun DANA
-
Viral di Medsos! Isu Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Benarkah?
-
6 Mobil Bekas Kapasitas 7 Penumpang Paling Murah di Pasaran, Cocok Buat Keluarga Hemat
-
Usai Ledakan di Sekolah, Presiden Prabowo Kaji Batasi Game Online Bergenre Perang
-
Cek Fakta: Apa Benar KPK Periksa Puan Maharani Tengah Malam?