Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 15 April 2025 | 16:04 WIB
Gubernur Herman Deru siapkan Rp100 miliar

Ia menyatakan, bangunan bersejarah tersebut memiliki nilai tak ternilai bagi masyarakat, bukan hanya karena arsitekturnya yang ikonik, tetapi juga karena transaksi kehidupan ekonomi berlangsung setiap harinya di Pasar Cinde.

Kini, dengan rencana pembangunan ulang, proses tinggal menunggu satu tahapan penting: hasil kajian hukum atau legal opinion dari tim hukum kejaksaan.

Kabar ini pun disambut hangat oleh sebagian pedagang yang selama ini menggantungkan harapan mereka pada kejelasan nasib Pasar Cinde.

Banyak dari mereka yang sudah bertahun-tahun bertahan dalam ketidakpastian, tetap berharap bahwa suatu hari nanti pasar tempat mereka mencari nafkah bisa kembali berdiri kokoh seperti sediakala.

Baca Juga: Pembelian Emas di Palembang Dibatasi, Harga Tembus Rekor Rp10,8 Juta per Suku

Langkah Pemprov dianggap usaha mengembalikan denyut kehidupan ekonomi tradisional di jantung Kota Palembang.

"Secepatnya, jika legal opini keluar besok, besok kita kerjakan," imbuh Herman Deru.

Koordinator Komunitas Save Cinde, Retno Purwanti mengungkapkan jika sejak awal, upaya penolakan pembongkaran dengan tegas disuarakan.

Keputusan untuk merobohkan bangunan bersejarah itu merupakan bentuk pengingkaran terhadap identitas kota dan warisan budaya yang semestinya dijaga, bukan dihancurkan.

Herman Deru siapkan Rp100 miliar untuk bangun ulang Pasar Cinde [dok]

Retno menegaskan bahwa Pasar Cinde bukan sekadar tempat jual beli, melainkan simbol kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Palembang yang telah berdiri sejak era kolonial.

Baca Juga: Revitalisasi Gagal, Korupsi Pasar Cinde Disidik: Pedagang Terlantar Bertahun-tahun

Apalagi, statusnya sebagai cagar budaya sudah ditegaskan melalui Surat Keputusan Wali Kota Palembang, yang seharusnya menjadi landasan hukum kuat untuk melindunginya dari tindakan yang merusak nilai sejarah.

“Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami menolak penghilangan sejarah. Pasar Cinde adalah identitas kota ini. Kalau mau direvitalisasi, lakukan dengan cara yang menghormati warisan arsitektur dan fungsinya sebagai pasar rakyat,” ujarnya.

Retno mengungkapkan jika saat ini, yang tertinggal mungkin hanya sekitar 1 persen bangunan asli Pasar Cinde yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

"Kan, cuma tinggal 3 tiang di depan itu saja, gak sampai 1% ," ujarnya dihubungi Suara.com, Selasa (15/4/2025).

Retno juga mengungkapkan sempat mengetahui rencana pembangunan pasar Cinde yang akan dilakukan Herman Deru

Namun saat itu, Herman Deru ingin mengandeng Ridwan Kamil yang lebih dikenal punya gaya arsitektur futuristik.

Load More