SuaraSumsel.id - Kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat terhadap produk karet dunia disambut keprihatinan oleh pelaku industri karet di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.
Sebagai salah satu daerah penghasil karet terbesar di tanah air, Sumsel sangat bergantung pada kelangsungan ekspor, terutama ke pasar-pasar strategis seperti Amerika Serikat. Kini, prospek cerah itu terancam suram.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumatera Selatan, Alex K Eddy, menegaskan bahwa Amerika Serikat adalah pasar yang sangat penting bagi industri karet nasional.
Selama ini, sekitar 20 persen dari total ekspor karet Indonesia—khususnya dalam bentuk Technical Specified Rubber (TSR) atau Standar Indonesia Rubber (SIR)—dikirim ke Amerika.
Baca Juga: Ekspor Karet Sumsel Terancam Tarif AS, Pengusaha Desak Perundingan Dagang
“Amerika Serikat adalah konsumen utama produk karet alam kita. Dengan kualitas yang baik dan pasokan yang stabil dari Sumsel, kita telah berhasil membangun posisi strategis di pasar mereka,” ujar Alex saat dihubungi di Palembang, belum lama ini.
Namun, menurutnya, kebijakan tarif baru dari AS membuat posisi Indonesia sebagai eksportir terancam goyah. Tarif tambahan tersebut akan meningkatkan harga jual karet Indonesia di pasar global. Dalam iklim perdagangan yang kompetitif, harga menjadi faktor yang sangat sensitif.
Pembeli global akan cenderung berpaling ke negara lain seperti Thailand atau Vietnam yang belum terdampak tarif serupa.
“Kita punya kualitas yang bagus, tapi kalau harganya jadi lebih mahal, maka posisi kita bisa digantikan. Ini tantangan nyata bagi kami,” tambah Alex.
Sumatera Selatan sendiri merupakan kontributor utama karet alam Indonesia. Pada tahun 2024, ekspor karet dari Sumsel mencapai 740.624 ton.
Baca Juga: Harga Karet Naik! KKK 100 Persen Tembus Rp33.516, Ini Daftar Lengkap Terbaru
GAPKINDO menargetkan angka ekspor tahun 2025 dapat menembus 800 ribu ton, namun dengan adanya hambatan baru dari AS, target ambisius itu kini berada di ujung tanduk.
Kebijakan tarif tersebut tidak hanya mengancam kinerja ekspor, tetapi juga memunculkan efek domino yang membahayakan seluruh rantai industri. Dari pabrik pengolahan, eksportir, hingga petani kecil di pelosok desa, semuanya bisa terkena dampak.
Jika permintaan menurun karena tingginya harga, maka harga beli di tingkat petani pun bisa ikut anjlok.
“Ekspor bukan sekadar bisnis besar, tapi juga penopang ekonomi jutaan petani kita. Pemerintah harus menyadari bahwa ini bukan masalah biasa, ini soal keberlangsungan hidup masyarakat di daerah,” ujar Alex.
Ia pun mendesak pemerintah Indonesia untuk segera merespons ancaman ini dengan langkah konkret. Perundingan diplomatik dengan Pemerintah Amerika Serikat menjadi hal yang mutlak dilakukan agar tarif tambahan dapat ditinjau kembali atau setidaknya mendapat keringanan.
“Kita tidak bisa diam. Pemerintah harus bergerak cepat, karena waktu kita sangat terbatas. Jika posisi pasar kita tergeser, akan sulit merebutnya kembali,” tegasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ekspor Karet Sumsel Terancam Tarif AS, Pengusaha Desak Perundingan Dagang
-
Harga Karet Naik! KKK 100 Persen Tembus Rp33.516, Ini Daftar Lengkap Terbaru
-
Kurs Rupiah dan Permintaan Global Dorong Kenaikan Harga Karet di Sumsel
-
Cuaca Panas Bikin Produksi Karet Sumsel Turun tapi Harganya Naik Rp256 Per Kilogram
-
Harga Karet di Sumsel Kian Merosot, Ekonomi Makin Sulit
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
Terkini
-
Bank Sumsel Babel Raih Dua Penghargaan Nasional: Perkuat Posisi sebagai Motor Penggerak Ekonomi
-
Peluru Nyasar Lukai Warga, Latihan Menembak di JSC Palembang Dihentikan
-
Link DANA Kaget Hari Ini Sudah Tersedia, Begini Cara Aman Klaimnya!
-
Harga Emas Hari Ini di Palembang Naik Lagi: Antam Rp 21 Ribu per Gram
-
Lintasan Tak Dijaga, Dua Remaja Tewas Usai Terobos Rel Babaranjang di OKU