SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan sebagai salah satu produsen karet utama di Indonesia, kembali mencatat pergerakan harga karet yang menjadi perhatian petani dan pelaku industri. Pada Selasa, 21 Januari 2025, harga karet di pasar SGX-SICOM berada di level US Cent 194.5 per kilogram, dengan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat tercatat sebesar Rp16.290 per USD.
Harga karet KKK (Kadar Karet Kering) 100% mengalami kenaikan sebesar Rp161 per kilogram, sehingga kini mencapai Rp31.684 per kilogram. Kenaikan ini memberikan sedikit angin segar bagi petani karet, meskipun harga tersebut masih harus dikurangi dengan biaya produksi yang cukup signifikan.
Selain KKK 100%, harga karet dengan kadar kering lainnya juga telah dirilis. Berikut adalah detail harga karet berdasarkan kadar keringnya:
KKK 70%: Rp22.179 per kilogram
KKK 60%: Rp19.010 per kilogram
KKK 50%: Rp15.842 per kilogram
KKK 40%: Rp12.674 per kilogram
KKK 30%: Rp9.505 per kilogram
Harga-harga ini belum termasuk pemotongan biaya produksi yang biasanya meliputi ongkos transportasi, pengolahan, dan distribusi.
Kenaikan harga karet KKK 100% sebesar Rp161 per kilogram ini disambut baik oleh petani karet di Sumatera Selatan.
Salah seorang petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Andi (45), mengungkapkan bahwa kenaikan ini masih belum cukup signifikan untuk menutupi biaya produksi yang terus meningkat.
"Kami bersyukur harga naik, tapi kalau dihitung dengan biaya produksi, hasilnya masih tipis. Kami berharap pemerintah bisa membantu menekan biaya produksi atau memberikan subsidi untuk petani," ujarnya.
Kenaikan harga karet ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dikarenakan permintaan global dengan meningkatnya permintaan karet di pasar internasional, terutama dari sektor otomotif yang mulai pulih pasca-pandemi.
Selain itu, Kurs rupiah terhadap dolar yang fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga berdampak langsung pada harga karet di pasar domestik.
Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Produksi Karet Sumsel Turun tapi Harganya Naik Rp256 Per Kilogram
Faktor lainnya ialah cuaca musim penghujan yang memengaruhi produktivitas petani karet turut menjadi salah satu faktor penggerak harga.
Berita Terkait
-
Cuaca Panas Bikin Produksi Karet Sumsel Turun tapi Harganya Naik Rp256 Per Kilogram
-
Harga Karet di Sumsel Kian Merosot, Ekonomi Makin Sulit
-
Ini Alasan Petani Sumsel Enggan Remajakan Kebun Karet: Harga Jual Kian Tak Menguntungkan
-
Harga BBM Naik Tapi Harga Karet di Sumsel Malah Turun
-
Harga Komoditas Karet di Sumsel Masih Rendah, Penyebab Karena 5 Faktor Yang Butuh Solusi
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Perlu Diparkir saat Lawan Malaysia
- Pemain Keturunan Rp225 Miliar Tolak Gabung Timnas Indonesia, Publik: Keluarga Lo Bakal Dihujat
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
Pilihan
-
Emiten Tekstil Indonesia Berguguran, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Permanen Pabrik Karawang!
-
Penyerang Keturunan Sudah Tiba dan Disambut Bek Timnas Indonesia, Tunggu Arahan Patrick Kluivert
-
FULL TIME! Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal, Malaysia Tersingkir
-
Spanduk-spanduk Dukungan Suporter Timnas U-23: Lari Ipin Lari Ada King Indo
-
Statistik Babak Pertama Timnas Indonesia U-23: Penyelesaian Akhir Lemah!
Terkini
-
4 Desain Dapur Menyatu dengan Living Room: Dari Minimalis Hingga Mewah
-
Nike Dunk Asli vs KW: Ini 6 Ciri yang Paling Gampang Dibedain!
-
Buntut Kelola Judi Sabung Ayam Tewaskan 3 Polisi, Peltu TNI Dituntut 6 Tahun dan Dipecat
-
Bukan Sekadar Sepatu: 5 Model Nike Ini Bisa Jadi Investasi Menguntungkan
-
5 Desain Garasi untuk Rumah Subsidi 6x10: Lahan Sempit Jadi Mewah