SuaraSumsel.id - Seorang oknum guru olahraga di SMPN 1 Palembang resmi ditahan oleh pihak berwajib setelah diduga terlibat dalam kasus serius yang menggemparkan masyarakat. Tersangka dijerat dengan pasal berlapis atas tindakan yang tidak pantas dan melanggar hukum, menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap dunia pendidikan.
Kasus dugaan penyekapan dan pengancaman yang dialami Marlita Yuana (44) staf kurikulum sekaligus guru bahasa Indonesia SMPN 1 Palembang, memasuki babak baru. Rekannya Teddy Tanjung Taher (31) oknum guru olahraga di SMPN 1 Palembang ditetapkan sebagai tersangka pengancaman Marlita Yuana.
Peristiwa ini bermula dari seorang oknum guru dilaporkan melakukan penyekapan dan pengacaman. Dari pemeriksaan terungkap pengancaman dilakukan oknum guru olahraga dengan memerkan sajam dan menyayat tangannya sendiri. “Dari keterangan korban, pelaku ini mencoba mengancam dengan cara menyayat sajam ke tangannya sendiri, seolah ingin menunjukkan bahwa dia ini kebal,” jelas Kapolsek Ricky.
Teddy Tanjung Taher dijerat dengan pasal berlapis, yakni dugaan tindak pidana pengancaman dan pelanggaran Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Raih SLE Award 2025, Bukti Kepercayaan Nasabah Kian Kuat
“Sudah dilakukan penahanan, untuk sementara tindak pidana pengancaman jo UU Darurat,” ucap Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat 1 Palembang Iptu Muslim, SH.
Marlita Yuana yang menjadi korban menceritakan bagaimana kronologis kejadiannya. “Saya dibawa ke ruang guru, pintu dia ganjel di dalam. Dia ceramahi saya dan kata dia mau mencabut nyawa saya,” ungkap Marlita saat keluar dari Polsek IB 1 Palembang.
Marlita mengaku aksi pengancaman yang dilakukan tersangka sudah berulang kali. Bahkan lantaran tak nyaman, dia juga melaporkan pelaku ke Polrestabes Palembang pada pertengahan Januari 2025 lalu. Marlita juga menjelaskan saat kejadian dia baru tiba ke sekolah dan langsung ditarik oleh tersangka ke ruang guru dan diancam menggunakan senjata tajam jenis pisau.
“Saya sudah membuat laporan polisi, tanggal 17 Januari 2025 lalu setelah pelaku ingin menembak saya, membunuh saya, meneror saya, mencari saya, keliling sekolah mencari saya setiap hari ingin membunuh saya,” urai korban.
“Dia pernah pakai pistol sempat dikeluarkan dan saya ada fotonya. Dan kemarin sempat ancam menembak saya tapi dihalangi oleh teman saya dan tidak sempat,” tambah dia.
Baca Juga: Wisata Menara Ampera: Dari Diplomasi Soekarno Hingga Destinasi Eksklusif?
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Novel, Guru Aini dan Potret Pendidikan di Indonesia
-
Guru sebagai Agen Perubahan: Mendorong Inovasi di Sekolah
-
Pemerataan Akses Pendidikan: Kontribusi Guru dalam Mengatasi Kesenjangan
-
Kebijakan Baru dalam Pendidikan: Dampaknya terhadap Beban Kerja Guru
-
Anies Baswedan Bicara Soal Guru, Warganet Ramai Ngeluh Tukin Dosen
Terpopuler
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
- Kevin Diks: Saya Tak Dibutuhkan di Sana
- Karyawan PT Timah Hina Honorer Pakai BPJS, Rieke Diah Pitaloka: Kabarnya Masih Ada Sprindik Kasus Korupsi
- Respons Alex Pastoor Lihat Kualitas Pemain Indonesia di Persija vs PSBS Biak: Semua Talenta...
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Pilihan
-
Pentingnya Kemenangan Timnas Indonesia U-20 di Laga Pertama Piala Asia
-
Bocor! Komposisi Pemain Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert Lawan Australia
-
Jersey Baru Timnas Indonesia, Indra Sjafri: Nggak Mikir!
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
Terkini
-
Hanya Satu Gugatan Pilkada di Sumsel yang Bertahan, 10 Lainnya Gugur di MK!
-
Menguak Kasus Penyekapan oleh Guru Olahraga di Palembang: Fakta dan Kronologi
-
Bank Sumsel Babel Raih SLE Award 2025, Bukti Kepercayaan Nasabah Kian Kuat
-
Pengecer Elpiji 3 Kilogram Bisa Berjualan Lagi, Bikin Masyarakat Sumsel Lega?
-
Pertamina Pastikan Distribusi Elpiji 3 Kilogram Aman: Tunggu Regulasi Terbaru