Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 20 Januari 2025 | 10:23 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar [ANTARA]
  1. Skema kredit/pembiayaan khusus perkebunan kopi untuk mendukung peningkatan produktivitas lahan. Skema tersebut melibatkan ekosistem supply chain yang memungkinkan offtaker memiliki peran memitigasi risiko kredit/pembiayaan;
  2. Kajian asuransi perkebunan kopi untuk memitigasi risiko tanam dan asuransi petani melindungi individu petani dan keluarga;
  3. Pelatihan teknik penanaman dan pengolahan kopi untuk menghasilkan varietas kopi premium khas Sumatera Selatan; dan
  4. Business and product matching untuk memperluas akses pasar petani/pengusaha kopi ke negara-negara tujuan ekspor.

Selanjutnya, khusus program fasilitasi Ekspor Kopi Perdana ini, OJK bersama dengan stakeholders terkait telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pendampingan terintegrasi meliputi:


1. Focus Group Discussion (FGD) "Pengembangan Kopi Sumatera Selatan Melalui Penguatan Akses Keuangan dan Strategi Menuju Pasar Ekspor" pada tanggal 16 Oktober 2024;

2. Workshop "Menembus Pasar Dunia dengan Memahami Prosedur Ekspor dan Peningkatan Akses Keuangan" pada tanggal 26 November 2024;

3. Business Matching dan Penyelarasan Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Desa EKI pada 18 Desember 2024; dan

Baca Juga: Sumsel Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi Didukung Pembiayaan BSI dan Maybank

4. Kick Off Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah Melalui Ekosistem Pembiayaan Berkelanjutan Kopi Sumatera Selatan pada 13 Januari 2025.

OJK terus berkomitmen ikut serta dalam upaya mewujudkan kejayaan Kopi Sumatera Selatan untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan.

Potensi dan Tantangan Industri Kopi Sumatera Selatan

Sumatera Selatan memiliki potensi yang sangat besar menjadi regional champion industri kopi. Berdasarkan data BPS tahun 2023, Sumatera Selatan memiliki luas lahan kopi terbesar nasional mencapai 267,35 ribu hektar atau 21,11 persen dari total luas lahan nasional yang 96 persen merupakan perkebunan rakyat.

Sumatera Selatan juga merupakan produsen kopi terbesar nasional dengan volume mencapai 211,68 ribu ton atau 26,85 persen dari total produksi nasional.

Baca Juga: Dari Tanah Subur Sumsel, Kopi Robusta Siap Tembus Pasar Internasional

Sentra produksi kopi di Sumatera Selatan tersebar di beberapa kabupaten/kota meliputi Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Muara Enim dan Ogan Komering Ulu Selatan dengan karakteristik kopi robusta yang telah diakui kualitasnya di pasar internasional. Potensi ini didukung oleh sekitar 200 ribu keluarga petani yang menggantungkan mata pencahariannya pada sektor perkebunan kopi.

Kopi robusta premium asal Pagar Alam menjadi komoditas unggulan yang mencerminkan potensi besar Sumatera Selatan sebagai pusat industri kopi nasional.

Load More