Tasmalinda
Kamis, 24 Juli 2025 | 12:15 WIB
Universitas Sumatera Selatan (USS) dan APDESI Luncurkan Program Sarjana Inovator Desa.

SuaraSumsel.id - Universitas Sumatera Selatan (USS) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Sumatera Selatan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada akhir pekan ini di Balai Desa Talang Balai, Kabupaten Muara Enim.

Kolaborasi ini dirancang untuk mengakselerasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa melalui peluncuran Program Sarjana Inovator Desa serta pendidikan khusus sarjana strata satu (S1) bagi aparatur desa dan pengurus kelembagaan desa.

Program ini tidak hanya bertujuan mencetak inovator-inovator muda dari desa, tetapi juga memperkuat fondasi akademik dan kapasitas manajerial pemerintahan desa di seluruh wilayah Sumsel.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Wakil Rektor II USS, Rabin Ibnu Zainal, S.E., M.Sc., Ph.D, mewakili Rektor USS, H. Yudha Pratomo, S.T., M.Sc., Ph.D. Sementara dari pihak APDESI dihadiri oleh Ketua APDESI Sumsel, Mulyanto S.Ag, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Talang Balai.

Turut menyaksikan momen penting ini sejumlah tokoh legislatif, di antaranya Anggota Komisi II DPR RI, Dr. H. Giri Rimanda Kiemas, M.M, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sumsel, Ayu Nur Suri, S.E., M.M, serta Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Mukarto, S.H. Dari pihak kampus, hadir pula Kepala LPMA, Budi Fachrudin, S.P., M.Si, serta dosen USS, Teuku M. Haqiqi dan Ismail, S.P., M.Si.

Dalam keterangannya, Wakil Rektor II USS, Rabin Ibnu Zainal menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban USS, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Kami percaya bahwa desa adalah pusat pertumbuhan, dan sudah saatnya aparatur desa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan tinggi dan inovasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Program Sarjana Inovator Desa dirancang sebagai platform pembelajaran praktis dan berbasis lokal yang memungkinkan mahasiswa, aparatur desa, dan pengurus kelembagaan desa menggali potensi desa mereka sekaligus mendorong transformasi sosial-ekonomi yang lebih progresif.

Pendidikan formal berbasis kebutuhan desa ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader pemimpin desa yang adaptif, kreatif, dan memiliki wawasan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kejati Sumsel Kembalikan Aset Rp50 Miliar Lebih Milik Pemprov yang Dijual Ilegal Sejak 1951

Kerja sama antara USS dan APDESI Sumsel ini membuka babak baru dalam sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan pemerintahan desa.

Diharapkan, inisiatif ini menjadi model kolaborasi nasional yang dapat direplikasi di berbagai provinsi lain di Indonesia, sejalan dengan visi besar pembangunan dari desa menuju Indonesia Emas 2045.

Load More