Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 12 Januari 2025 | 14:02 WIB
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumsel, Deliar Rizqon Marzoeki tertangkap OTT

SuaraSumsel.id - Kasus dugaan gratifikasi yang menyeret Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumatera Selatan, Deliar Marzoeki mengungkap modus operandi yang melibatkan pemerasan terhadap perusahaan dan investor demi penerbitan sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Berawal dari laporan masyarakat, penyidik menemukan aliran dana yang ditampung melalui rekening perusahaan jasa penilai sebelum dialihkan ke rekening pribadi tersangka. Dalam penggeledahan, barang bukti berupa uang tunai Rp285,6 juta, logam mulia senilai Rp200 juta, dan dokumen penting turut diamankan.

Penyelidikan kini terus dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain. 

Pengungkapan kasus dugaan gratifikasi yang menetapkan tersangka kepala dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi (Disnakertrans) Sumsel diakui bermula dari laporan masyarakat.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Tersangka Gratifikasi Kadisnakertrans Punya 2 Istri

Meski penyidik kejaksaa tidak menyebut secara pasti, namun kasus ini disebutkan bermula dari sejumlah laporan masyarakat investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Deliar diduga menggunakan taktik ancaman terhadap perusahaan dan investor agar menyerahkan sejumlah uang sebagai syarat penerbitan sertifikat K3.

Modus ini melibatkan perusahaan jasa penilai yang direkomendasikan oleh Kadisnaker, di mana uang hasil gratifikasi ditampung di rekening perusahaan tersebut sebelum akhirnya dialihkan ke rekening pribadi Deliar.

"Penerbitan setifikat K3 Kadisnaker provokasi kepada perusahaan dan investor dengan memeras (peras) untuk memberikan sejumlah uang agar sertifikat itu dapat dikeluarkan,"ucapnya.

Deliar merekomendasikan salah satu Perusahan K3 sebagai jasa penilai, yang lalu melakukan penilaian kelayakan mendapatkan sertfikasi K3. "Kadisnaker Sumsel diduga mengancam, memaksa investor dan perusahan untuk menyerahkan uang," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Spekulasi 171 Amplop di Rumah Istri Kadisnakertrans, Dikaitkan dengan Pilkada

Setelah itu uang ditampung di rekening perusahaan tersebut, "Uang tersebutlah yang kemudian dipakai Kadisnaker untuk kepentingan pribadi termasuk ke rekeningnya,"ucapnya.

Penyidik juga menjanjikan akan melakukan pengembangan terhadap aliran dana di para tersangka. "Masih pengembangan aliran dana kasusnya. karena baru kemarin," ucapnya seraya kembali memastikan jika penyidik akan mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

Barang Bukti uang tunai Rp285 juta

Dalam penggeledahan yang dilakukan di kantor Disnakertrans, rumah pribadi, dan mobilnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang mengamankan uang tunai sebesar Rp 285,6 juta.
“Sehingga uang tunai yang ditemukan sebanyak Rp285.6 juta dan barang berharga seberat 125 gram yang diuangkan senilai Rp200 juta,” ucap Kajari Palembang Hutamrin, saat konfrensi pers di kantor Kejati Sumsel, Sabtu (11/1/2025).

Penyidik mengamankan logam mulia 75 gram senilai Rp 200 juta, serta dokumen-dokumen penting. Penyidik juga menemukan amplop-amplop berisi uang, sejumlah BPKB kendaraan, dan rekening atas nama orang lain.

Hutamrin menjelaskan jika OTT ini berawal dari laporan masyarakat yang mengeluhkan dugaan gratifikasi di lembaga Disnakertrans Sumsel. “Kami penggeledahan di kantor dan menemukan uang tunai sebesar Rp 39.200.000 di ruangan kerja serta uang Rp 4.400.000 di tas pribadinya,” katanya.

Penyidik juga menemukan uang dolar Singapura sebesar Rp 75.000.000 di dalam jok mobil Deliar Marzoeki. Penyidik juga menyita sejumlah dokumen.

Di penggeledahan rumah, penyidik menemukan uang tunai sebesar Rp 50 juta, amplop-amplop berjumlah ratusan berisi uang Rp 1 juta, serta logam mulia seberat 75 gram.

Dista juga tiga BPKB mobil, dua BPKB motor, dan sejumlah perhiasan di rumah tersebut. Dengan demikian, penyidik mengakumulasikan jika total barang bukti atas kasus dugaan gratifikasi mencapai Rp 285.600.000 dengan logam mulia senilai Rp 200.000.000/

Deliar Marzoeki dan staf pribadinya yang berinisial AL kini ditahan selama 20 hari untuk proses penyidikan kasus dugaan gratifikasi.

OTT ini berawal dari laporan masyarakat terkait dugaan gratifikasi, yang kini tengah dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan tersangka lain.

Berikut LHKP yang dilaporkan tersangka Deliar Marzuki.

Dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diajukan ke KPK, Deliar mencatatkan harta kekayaan yang cukup sederhana, dengan total sebesar Rp251.860.000. Harta tersebut terdiri dari 11 unit tanah di Kabupaten Muara Enim senilai Rp71.760.000 dan sebuah kendaraan Toyota Kijang Innova tahun 2012 senilai Rp180 juta.

Laporan harta kekayaan iterbaru mencatatkan uang setara kas yang sangat minim, yakni hanya Rp100.000. Kini, dengan tertangkapnya Deliar dalam OTT, publik semakin menyoroti perjalanan karirnya dan potensi dugaan tindak pidana yang melibatkan pejabat ini.
a. tanah dan bangunan rp 71.760.000
1. tanah seluas 91 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.400.000
2. tanah seluas 92 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.500.000
3. tanah seluas 92 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.500.000
4. tanah seluas 93 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.510.000
5. tanah seluas 94 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.580.000
6. tanah seluas 95 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.650.000
7. tanah seluas 98 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.860.000
8. tanah seluas 89 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.230.000
9. tanah seluas 86 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.020.000
10. tanah seluas 97 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.790.000
11. tanah seluas 96 m2 di kab / kota muara enim, hasil sendiri 6.720.000
b. alat transportasi dan mesin rp 360.000.000
1. mobil, toyota kijang innova tahun 2012, hasil sendiri 180.000.000
2. mobil, toyota kijang innova tahun 2012, hasil sendiri 180.000.000
c. harta bergerak lainnya rp 0
d. surat berharga rp 0
e. kas dan setara kas rp 100.000
f. harta lainnya rp 0
sub total rp 431.860.000
ii. hutang rp 0
iii. total harta kekayaan (i-ii) rp 431.860.000

Load More