Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 24 Desember 2024 | 13:42 WIB
OJK memberi 4 tips untuk berurusan dengan pinjol. Foto: Ilustrasi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. [Antara]

SuaraSumsel.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tumbuh positif dan terjaga. Industri jasa keuangan yang berada di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, dan Provinsi Bengkulu sampai dengan Oktober 2024 tercatat stabil.

Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung - Arifin Susanto menjelaskan jika sektor jasa keuangan Sumbagsel yang stabil dan resilien tercermin dari pertumbuhan sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank yang didukung dengan peningkatan edukasi dan pelindungan konsumen.

"Per Oktober 2024, kinerja Perbankan di wilayah Sumbagsel mengalami pertumbuhan cukup baik, tercermin dari peningkatan aset sebesar 9,43 persen (yoy) sebesar Rp348,34 triliun," ujarnya dalam keterangan yang diterima Suara.com, Rabu (24/11/2024).

Fungsi intermediasi Perbankan juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, tercermin dari meningkatnya total penyaluran kredit/ pembiayaan berdasarkan lokasi Bank sebesar 11,43 persen (yoy) menjadi Rp306,71 triliun, yang didominasi oleh porsi Kredit Konsumtif sebesar 42,17 persen, dengan kualitas kredit bermasalah (NPL Net) yang masih terjaga di level 0,96 persen.

Baca Juga: HUT BRI ke-129, Insan Brilian Palembang Gelar Donor Darah dan Pemeriksa Kesehatan

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terjadi peningkatan 5,69 persen (yoy) menjadi Rp274,23 triliun dengan dominasi porsi dana Tabungan sebesar 53,80 persen.

Kredit atau pembiayaan posisi Oktober 2024 didominasi oleh Sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar Rp57,21 triliun meningkat 13,02 persen (yoy) dengan market share 10,75 persen dari kredit/pembiayaan nasional pada sektor yang sama.

"Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor ekonomi Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan yakni meningkat 51,15 persen menjadi Rp6,44 triliun," ucapnya.

Dalam mendukung permodalan UMKM, penyaluran kredit atau pembiayaan kepada UMKM mencapai Rp119,94 triliun atau 39,10 persen dari total penyaluran kredit di Sumbagsel tumbuh 8,04 persen (yoy) dan di atas target minimal porsi penyaluran kredit/pembiayaan UMKM.

Perkembangan Pasar Modal

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Natal 2024: Hujan Sedang Guyur Sumsel, Siapkan Payung!

Per September 2024, tercatat sebanyak 928.126 investor di wilayah Sumbagsel meningkat 14,82 persen (yoy). Komposisi SID tersebut didominasi pada penggunaan instrumen reksa dana sebanyak 95,38 persen, dengan sebaran investor terbanyak di Sumatera Selatan (38,57 persen) diikuti Lampung (34,40 persen) dan Jambi (13,48 persen).

Load More