SuaraSumsel.id - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan pemetaan penyebab banjir di wilayah itu.
Penjabat (Pj) Bupati OKU Teddy Meilwansyah mengatakan pihaknya telah mempresentasikan masalah banjir ke BRIN untuk meminta bantuan dalam memetakan dan mengkaji penyebab banjir di OKU.
"Tim BRIN sudah turun ke OKU untuk melakukan pemetaan dan melihat kondisi secara langsung untuk mengetahui penyebab banjir. Sehingga dari hasil itu akan dilakukan kajian untuk menjadi acuan yang akan menentukan langkah-langkah mitigasi," katanya.
Berdasarkan dari pengamatan fisik awal menunjukkan adanya masalah serius di bagian hulu berupa penggundulan hutan atau deforestasi yang cukup ekstrem.
"Deforestasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, dan kami berencana untuk mengkaji serta mendalami penyebab pastinya," jelasnya.
Intensitas banjir di OKU pada tahun ini sangat tinggi, sebab telah terjadi banjir tiga kali dalam setahun. Artinya, hal tersebut menunjukkan adanya kesalahan mendasar yang perlu diatasi.
"Oleh karena itu, kami meminta bantuan dari BRIN dan BNPB untuk mengambil langkah-langkah efektif dalam menyelesaikan masalah banjir di OKU," ujarnya.
Terkait dengan isu deforestasi yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan masif di kawasan tersebut, dirinya memilih untuk tidak memberikan komentar terhadap hal tersebut.
"Bisa iya bisa tidak," katanya.
Baca Juga: Melawan Bencana Alam: Kisah Heroik TNI AU Selamatkan Jambi dari Karhutla dan Banjir
Teddy mengatakan Pemkab OKU kini fokus pada penanganan banjir secara jangka pendek dan menengah. Untuk upaya pencegahan jangka pendek dengan itu dengan mengimbau masyarakat di kawasan hulu untuk tidak melakukan penebangan hutan, karena hal itu salah satu penyebab utama banjir.
Pemerintah daerah berencana membangun kolam retensi dan melakukan normalisasi sungai sebagai langkah mitigasi.
"Kami berharap, dengan adanya kolam retensi dan normalisasi sungai, dampak banjir bisa dikurangi, terutama saat curah hujan tinggi," katanya.
Berita Terkait
-
Melawan Bencana Alam: Kisah Heroik TNI AU Selamatkan Jambi dari Karhutla dan Banjir
-
Pelantikan Ucok Abdulrauf Damenta: Fokus Utama pada Pilkada dan Pemerintahan
-
Pj Bupati OKU Terima SK Perpanjangan: Bagaimana Peluangnya di Pilkada?
-
Limbah Kelapa Sawit Jadi Polemik, Kadin Mukomuko Minta Hak Desa Diperjuangkan
-
Brutal! Tawuran di Palembang Berujung Maut, Polisi Ciduk Dua Pelaku
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Aturan Baru Solar Subsidi di Palembang: 14 SPBU Hanya Buka Jam Malam, 4 Langsung Ditutup
-
Rezeki Online Datang Lagi! Cek 8 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Masuk ke Dompet Digital
-
Detik-detik Warga Temukan Guru PPPK OKU Sayidatul Fitriyah Tewas Terikat di Kontrakan
-
8 Mobil Bekas Turbo Terbaik di Bawah Rp250 Juta untuk Pengguna Harian
-
Minat Investasi Melonjak 66,8%, Tabungan Emas Holding UMi BRI Melejit hingga 13,7 Ton