Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 18 Juni 2024 | 15:49 WIB
ilustrasi dugaan tindak perdagangan orang (Pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

SuaraSumsel.id - Setidaknya lebih dari lima orang warga asal Tanjung Raja Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) mengaku jika anggota keluargannya menjadi korban dugaan kasus perdagangan manusia ke negara Kamboja.

Pada video yang viral tersebut, warga yang terdiri dari pria dan wanita mengaku sebagai orang tua dari anak-anak yang diberangkatkan ke Kamboja.

Video rekaman tersebut kemudian viral dan dibagikan ulang oleh akun @oganilirterkini

"Kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) dan staf kepresidenan dan juga Bapak Prabowo, tolong kami Bapak. Anak kami diduga diperjualbelikan di negara Kamboja oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab," kata salah seorang warga pada video, dilihat Minggu (16/6/2024).

Baca Juga: Warga Sumsel Dihimbau Kembali Pakai Masker Agar Terhindar Covid 19

Seorang laki-laki mengaku jika putranya tak tahan namun menghadapi intimidasi dan denda USD 100 jika absen bekerja.

7 Warga Ogan Ilir Sumsel jadi korban perdagangan manusia

"Jadi walau mereka dalam keadaan sakit, mereka tetap dipaksa bekerja. Kalau satu hari saja tidak kerja, mereka didenda,pembayaran," ungkap pria tersebut.

Informasinya anak-anak mereka berangkat ke Kamboja sejak satu bulan lalu bekerja di luar negeri. Namun para orang tua tidak mengetahui persis perusahaan dan jenis pekerjaan yang dilakoni para anak-anaknya.

"Saya sebenarnya tidak begitu paham dengan persoalan ini. Tapi yang jelas, anak saya tidak betah kerja di Kamboja," ungkap Sayuti.

Selain tujuh orang asal Tanjung Raja, ada satu orang asal Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI) yang ikut dalam rombongan tersebut.

Baca Juga: Sumsel Alami Puncak Musim Kemarau, Berikut Tata Cara Sholat Istisqa: Memohon Ampunan Dan Hujan

Pihak keluarga ini pun mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Suara.com masih berupaya menghubungi pihak keluarga sekaligus instansi terkait.

Load More