SuaraSumsel.id - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan melakukan mitigasi sebagai upaya untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ngorok pada kerbau yang disebabkan virus septicaemia epizootica
(SE) di Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI).
"Untuk melakukan mitigasi itu, tim kami melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KPP) Sumsel serta instansi terkait di Kabupaten OI dan OKI," kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, Kostan Manalu, di Palembang.
Pihaknya menurunkan tim guna membantu pengendalian penyakit ngorok pada kerbau yang disebabkan virus SE agar tidak meluas dan semakin banyak hewan ternak itu yang mati.
Pengendalian penyakit ngorok pada kerbau di dua kabupaten di wilayah Sumsel itu dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat cara mengantisipasi penyakit SE, serta melakukan pengobatan dan vaksinasi.
Melalui upaya tersebut diharapkan kerbau yang terinfeksi virus SE bisa diobati dengan baik, dan kerbau lainnya yang sehat bisa dilindungi dengan vaksin.
Kegiatan mitigasi itu akan dikoordinasikan secara intensif dengan instansi terkait sehingga dapat berjalan dengan baik, dan masalah penyakit ngorok pada kerbau dapat segera diatasi.
Kegiatan mitigasi itu sesuai dengan peran penting Balai Karantina terutama dalam melakukan pencegahan masuknya hewan, ikan, dan tumbuhan dari luar daerah dan luar negeri yang berpotensi membawa hama penyakit atau virus karena dapat mengancam ketersediaan pangan nasional.
Jika pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan lemah, memungkinkan berbagai pihak atau negara luar memanfaatkannya untuk mengganggu stabilitas keamanan atau menghancurkan Indonesia.
"Balai Karantina merupakan garda terdepan pengawasan di pintu masuk dan keluar hewan, ikan, dan tumbuhan, dari suatu daerah atau negara," ujar Kostan Manalu.
Baca Juga: Geger! Polda Sumsel Bongkar Gudang Penimbunan BBM Ilegal di Palembang
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KPP) Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan pihaknya menurunkan tim untuk mengendalikan penyakit ngorok pada kerbau yang disebabkan virus SE di Kabupaten OKI.
"Kami menurunkan tim penyelidik dan kesehatan beserta obat-obatan serta memberikan vaksin kepada peternak kerbau di OKI guna mencegah virus SE meluas ke daerah lain," jelasnya.
Tim juga mengawasi kerbau-kerbau di Kabupaten OKI agar tidak memasuki daerah lain, karena sudah ada kerbau di daerah terdekat yakni Kabupaten OI terjangkit virus SE.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI, hingga pertengahan April 2024 jumlah kerbau yang mati mendadak dan diduga terinfeksi virus SE mencapai 431 ekor, kata Ruzuan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Geger! Polda Sumsel Bongkar Gudang Penimbunan BBM Ilegal di Palembang
-
Kejati Sumsel Tetapkan Tersangka Korupsi Jaringan Komunikasi Desa di Muba
-
Aiptu FN Ditetapkan Tersangka Penganiayaan Debt Collector
-
2 Debt Collector Ditetapkan Tersangka Karena Kasus Penembakan Aiptu FN
-
Tersangka Korupsi Pengadaan Batik Perangkat Desa di Palembang Ditahan Kejari
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Bikin Haru! Celine Evangelista Ungkap Alasan Masuk Islam: Hidup Lebih Bahagia
-
Hari Patah Hati Nasional? Arhan Jatuhkan Ikrar Talak, Pernikahan dengan Zize Resmi Berakhir
-
Bank Sumsel Babel Dorong Hunian Terjangkau, Salurkan Rp43 Miliar KPR FLPP per September 2025
-
Kartu Liputan Istana Dikembalikan, Tapi Bayangan Represif Pers Belum Hilang
-
Buruan Cek! 10 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Klaim Saldo Gratis Tanpa Ribet