SuaraSumsel.id - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya mengoptimalkan penyerapan beras di Sumatera Selatan (Sumsel) karena provinsi itu menjadi salah satu daerah yang mampu berkontribusi untuk pengadaan stok nasional di Bulog.
Bayu mengatakan jika Sumsel lebih awal dalam pengadaan untuk stok dalam negeri. Daerah-daerah yang cukup dominan memberikan pasokan seperti di Banyuasin, OKU, OKI, OI dan sekitarnya.
"Sumsel merupakan salah satu daerah penyumbang stok beras terbanyak untuk Bulog. Sehingga, kami mengoptimalkan penyerapan beras di Sumsel dengan cara berdiskusi bersama mitra dan perusahaan penggilingan supaya memaksimalkan pengadaan beras," katanya.
Dari hasil tersebut, mereka menyampaikan ada beberapa tantangan dalam pengadaan beras, seperti rentang waktu masa panen di Sumsel relatif pendek sehingga terjadi perebutan beras antara Bulog dan pihak lainnya.
Baca Juga: Lebaran Berujung Perpisahan, Pernikahan di Palembang Alami Lonjakan Perceraian
Lalu, kemungkinan diduga masalah pupuk dan periode masa tanam yang mundur akibat El Nino maka kualitas beras dihasilkan kurang bagus yang memiliki rata-rata beras pecah (broken rice) di atas ketentuan Bulog.
"Bulog memiliki ketentuan dalam penyerapan beras CBP Medium dengan toleransi maksimal 20 persen beras pecah dan juga kadar air maksimal 14 persen, sedangkan untuk penyerapan beras Komersial Premium dengan toleransi beras pecah maksimal 15 persen dengan kadar air maksimal 14 persen. Sehingga, dua hal ini yang menjadi tantangan oleh para mitra dan pengusaha penggilingan di Sumsel," katanya.
Bulog mengupayakan berbagai cara untuk mengoptimalkan penyerapan beras, yaitu membuka gudang pasokan beras di hari libur.
"Kami juga mengembangkan program gabah beras ke petani secara langsung untuk mengoptimalkan penyerapan beras," ujarnya.
Dengan upaya tersebut, katanya, dapat mencapai target penyerapan beras di Sumsel pada Tahun 2024 sebanyak 40.500 ton, meski saat realisasi saat ini sebanyak 5.400 ton.
Baca Juga: Terdapat 800 Titik Parkir yang Resmi, Palembang Terasa Lebih Nyaman?
"Saat ini realisasi penyerapan beras sebanyak 5.400 ton. Namun, dengan upaya tersebut kami optimistis dapat mencapai target 40.500 ton setara beras yang diserap pada Tahun 2024, baik beras PSO maupun komersial," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim