Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 22 April 2024 | 21:43 WIB
Ilustrasi biiji kopi. Kopi Pagar Alam jadi incaran importir Tiongkok dan Kamboja [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Importir dari Tiongkok dan Kamboja meninjau kebun kopi di Kota Pagaralam untuk menjajaki kerja sama pasokan komoditas tersebut ke negaranya.

"Beberapa hari ini saya bersama Ketua Tim Karantina Tumbuhan Anita Setyawati mendampingi rombongan importir dari dua negara yakni Tiongkok dan Kamboja melihat langsung kebun, sistem pergudangan (warehouse), dan pengolahan kopi petani Pagaralam yang akan dijadikan mitra kerja sama perdagangan antar negara itu," kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel Kostan Manalu, di Palembang, Senin.

Importir dari Kamboja dan Tiongkok berkeinginan memperbanyak impor komoditas perkebunan dari Sumatera Selatan ke negaranya.

"Sebelumnya importir dari kedua negara tersebut menjadwalkan mengimpor vanili dari Desa Cacar, Kabupaten Musi Rawas, dan kini dijajaki impor kopi Pagaralam," ujarnya.

Baca Juga: Kronologi Bus Putra Sulung Tabrak KA di OKU Timur, 1 Tewas dan 17 Luka-Luka

Tim Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel siap memfasilitasi petani mengekspor komoditas yang dihasilkannya agar tidak menghadapi masalah karantina atau notifikasi ketidaksesuaian (notification of non- compliance) di negara tujuan ekspor.

"Tim kami tidak hanya memfasilitasi ekspor vanili dan kopi, tetapi komoditas lain seperti rempah-rempah, daun kelor dan lainnya," ujarnya.

Seperti diketahui beberapa tahun terakhir terjadi perubahan gaya hidup dan perekonomian masyarakat Tiongkok sehingga perlahan membuat kopi menjadi primadona baru di negara tersebut,

Kondisi tersebut merupakan peluang pangsa pasar sangat baik yang harus dimanfaatkan sebaik baiknya dengan menjamin kopi hasil dari perkebunan di kota yang dikenal dengan keindahan Gunung Demponya itu terbebas dari hama penyakit tumbuhan, kata Kostan. [ANTARA]

Baca Juga: Tega, Ayah di Sumsel Setubuhi Anak Sejak 11 Tahun Sampai Kini Trauma Berat

Load More