SuaraSumsel.id - Sebanyak 4 orang saksi dihadirkan di sidang lanjutan dugaan korupsi akusisi saham PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam (PTBA) Persero Tbk melalui anak perusahaan PT Bukti Multi Investama (BMI) di Pengadilan Tipikor Palembang, Sumsel, Jumat (24/2/2024).
Para saksi yang dihadirkan yakni Jeffry V Mulyono yang merupakan praktisi bisnis tambang, Desman PL Tobing dari KAP Kanaka Puradiredja Suhartono, FX Sigit Heri Basuki yang merupakan pensiunan karyawan PTBA serta Ulil Fahri yang merupakan pensiunan investigator BPKP.
Dalam sidang kasus yang diduga merugikan negara Rp162 miliar, para saksi mengungkapkan jika akusisi PT SBS oleh PTBA merupakan langkah tepat dalam mengatasi krisis bisnis batu bara kala itu.
"Semua memberikan keterangan jika akusisi sangat menguntungkan PTBA. Jika selama ini hanya lewat data, dan lembaran pernyataan namun sekarang dihadirkaan langsung dengan penjelasan data tersebut," ujar perwakilan tim penasehat hukum terdakwa Gunadi Wibakso, SH, MH didampingi Redho Junaidi, SH, MH
Gunadi menjelaskan ada situasi dan sistem bisnis batu bara yang kurang dipahami oleh penuntut umum Kejati. Sikap untuk menghadapi situasi krisis bisnis batu bara dengan melakukan akusisi sebenarnya langkah tepat dan cepat.
"Ini terkait dampak positif, yang mana akusisi membawa kebaikan bagi PTBA. Ini yang tidak pernaah dikaji tim penuntut, mereka lupa, atau tidak tahu jika ini merupakan kepentingan PTBA, bukan PT SBS. Benefit yang diperoleh PTBA yang diperoleh dari sisi tarif, ketergantungan, PTBA tidak tergantung pada sistem penentuan harga batu bara," ujarnya menjelaskan.
"Akusisi merupakan langkah tepat mengatasi krisis bisnis batu bara di tahun 2012. Hasilnya dapat dilihat mendekati tahun 2015, lalu, 2016 dan selanjutnya membaik pada saat PTBA sudah memiliki PT SBS. Dengan mengakusisi bisa bernegosiasi (soal harga batu bara), yang awalnya dari 33 dolar bisa turun 23-25 dolar," ucap Gunadi lebih mendetailnya situasi krisis batu bara yang dihadapi PTBA kala itu.
Sehingga dalam sidang tersebut para saksi yang meringankan ini menceritakan bagaimana kondisi batu bara yang sempat terpuruk membuat semua perusahaan yang bergerak di unit bisnis tersebut berusaha melakukan efesiensi agar bisa bertahan (survive).
"Kesimpulannya, semua saksi memaparkan langkah melakukan akusisi merupakan langkah tepat mengatasi kondisi krisis, ekuitas negatif. Perusahaan PTBA tertarik, awalnya memang punya situasi keuangan negatif saat dibeli namun bukan berarti tidak memiliki nilai namun diukur dari dampak yang diperoleh PTBA setelah akusisi," ujarnya menjelaskan.
Dalam keterangan di sidang saksi FX Sigit Heri Basuki yang merupakan pensiunan karyawan PT BA sekaligus terlibat saat negosiasi dengan PT Pama menjelaskan jika akuisisi PT SBS yang dilakukan oleh PT BA melalui anak perusahaannya yakni PT BMI mendatangkan benefit.
“Waktu itu dengan adanya SBS gabung ke PT BA maka akan mempermudah negosiasi tarif dari PT Pama, secara langsung meningkatkan pendapatan, kami yakin ada lompatan laba bersih setelah adanya akuisisi PT SBS,” kata saksi Sigit di dalam sidang tersebut.
Kasus ini menjerat lima terdakwa yakni Nurtina Tobing, Milawarma, Anung Dri Prasetya, Saiful Islam. dan Raden Tjhayono Imawan dengan akan melanjutkan agenda sidang selanjutnya oleh majelis hakim.
Berita Terkait
-
Dirut PTBA: Akuisisi PT SBS Picu Produksi Batu Bara Naik, Efesiensi Rp 8 Triliun
-
Kuasa Hukum Anak Usaha PTBA: Akuisisi PT SBS Bertujuan Untuk Investasi
-
Kuasa Hukum Anak Usaha PTBA: Akuisisi Sesuai Ketentuan Hukum
-
Raih Penghargaan karena Kembangkan Keanekaragaman Hayati dan Energi Terbarukan, Bukit Asam Dapat Predikat The Promising
-
PTBA Akuisisi PT SBS, Kuasa Hukum: Tindakan Para Terdakwa Bukan Pidana
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik, Dorong Konektivitas Sumatra Barat
-
Bank Sumsel Babel Sabet Juara II BERES Award 2025, Tegaskan Dukungan bagi Pembangunan Daerah
-
Kondisi Terkini Banjir di Prabumulih: Ribuan Warga Terdampak, Evakuasi Masih Berlangsung
-
Kondisi Terkini Jembatan Kelekar Prabumulih: Ambruk Dihantam Arus Deras, Akses Masih Terputus
-
7 Bedak Padat untuk Touch up Praktis bagi Pengguna yang Sering Bepergian