Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 04 Oktober 2023 | 07:05 WIB
Suasana pemukiman penduduk di kawasan Seberang Ulu I Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU]

SuaraSumsel.id - Dinas Kesehatan atau Dinkes Palembang membuka data yang cukup memprihatinkan. Akibat udara buruk di Palembang, setidaknya ada 600-700 anak di Palembang berobat ke fasilitas kesehatan atau faskes dasar seperti puskesma.

Adapun data Dinkes secara detail merilis selama kamarau ini ada 14.960 kasus penyakit inpeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Palembang. Jumlah ini meningkat dibandingkan September lalu yang merupakan pendataan pada bulan Agustus.

Kepala Dinkes Palembang Fenty Aprina mengatakan penyakit dengan gejala ISPA pada Minggu kedua September hanya berjumlah 10.708 kasus.

“Kasus ISPA ini mengalami peningkatan hingga 3.000 kasus,” ucapnya.

Baca Juga: Kapolda Sebut 4 Perusahaan HGU Sawit Dan HTI Harus Bertanggung Jawab Atas Karhutla Sumsel

Fenty mengungkap jika dalam perhari setidaknya terjadi 600 hingga 700 kasus yang tercatat di faskes dan puskesmas.

“Kalau untuk tren perhari ada 600 hingga 700 kasus ya,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Saat ini mayoritas yang terkena ISPA adalah bayi dan bayi di bawah usia lima tahun (balita).

Pendataan pada 2 Oktober, jumlah bayi yang terserang ISPA sebanyak  27 kasus. Kasus ISPA di usia 1-5 tahun sebanyak 139 kasus, dan di atas 5 tahun 194 kasus.

“Dinkes juga membuat posko kesehatan di tiap Kecamatan, termasuk tim gerak cepat dari puskesmas,” katanya.

Baca Juga: Minta Maaf pada Warga Sumsel, Ini Motif Selebgram Palembang Yoan Sandradyta Bela Pembakar Lahan

"Jika ada yang mengeluh sakit sesak nafas, tim akan segera turun dan tim ini bergerak secara mobile setiap hari memantau kasus yang ada di wilayah kerjanya masing-masing," sambungnya.

Dinkes mengimbau kepada seluruh masyarakat agar memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

“Gunakan masker setiap hari, dan hindari keluar rumah berlebihan terutama anak-anak,”pungkasnya.

Load More