Tasmalinda
Selasa, 12 September 2023 | 07:10 WIB
Suasana pemukiman penduduk di kawasan Seberang Ulu I Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/9/2023). Gubernur Sumsel Herman Deru Ingin Ubah Status Karhutla [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU]

SuaraSumsel.id - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dan wakilnya Mawardi Yahya akan habis masa jabatannya pada 1 Oktober 2024. Mendekati akhir masa jabatan, mantan bupati OKU Timur ini ingin mengubah status kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi tanggap.

Sumsel saat ini, hanya berstatus siaga. Dengan status tanggap, Herman Deru menilai akan lebih mempercepat upaya mitigasi sekaligus pengendaliaan Karhutla.

Hal ini menurutnya akan lebih menekan situasi kabut asap yang terus menyelimuti kota Palembang,

Atas situasi ini, pelajar hendaknya menggunakan masker atau mengubah jadwal pembelajaran menjadi online, seperti halnya saat pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kapolda Sumsel Curhat Terjunkan 300 Personil Cegah Karhutla, Sebulan Perlu Dana Rp 1 Miliar

“Kami minta sekolah berkoordinasi dengan Dinkes terkait upaya-upaya yang harus diambil untuk mengetahui seberapa berbahaya asap yang ada. Kalau dirasa sudah berbahaya pihak sekolah dapat mengambil kebijakan dalam menurunkan jam belajar mengajar,” ujar Kabid SMA Disdik Sumsel Joko Edi Purwanto.

“Jika lebih pekat atau tebal kabut asapnya maka harus belajar secara online di rumah, untuk melindungi dan menjaga kesehatan anak-anak dari kabut karhutla,”  sambung ia.

“Jangan lagi ada yang membuka lahan dengan membakar, baik disengaja," ucapnya belum lama ini.

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, dalam waktu dekat pihaknya akan terus berkoordinasi lintas stakeholder dalam mengambil langkah penanganan karhutla. Beberapa kajian terkait rencana mengubah status siaga menjadi tanggap sebagai solusi  penanganan terhadap karhutla.

Baca Juga: Kabut Asap Makin Pekat, Pelajar di Sumsel Wajib Pakai Masker atau Belajar Online

Load More