Tasmalinda
Senin, 11 September 2023 | 15:45 WIB
Suasana Jembatan Ampera yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/9/2023). Pelajar di Sumsel Wajib Pakai Masker atau Belajar Online [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU]

SuaraSumsel.id - Situasi kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dinilai makin pekat. Karena itu, pelajar hendaknya menggunakan masker atau mengubah jadwal pembelajaran menjadi online, seperti halnya saat pandemi COVID-19.

“Kami minta sekolah berkoordinasi dengan Dinkes terkait upaya-upaya yang harus diambil untuk mengetahui seberapa berbahaya asap yang ada. Kalau dirasa sudah berbahaya pihak sekolah dapat mengambil kebijakan dalam menurunkan jam belajar mengajar,” ujar Kabid SMA Disdik Sumsel Joko Edi Purwanto.

“Jika lebih pekat atau tebal kabut asapnya maka harus belajar secara online di rumah, untuk melindungi dan menjaga kesehatan anak-anak dari kabut karhutla,”  sambung ia.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui jika Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di kota Palembang makin memburuk.

Baca Juga: Jalan Sehat Bersama PKS Sumsel, Anies Baswedan Tak Ditemani Cak Imin

“Jangan lagi ada yang membuka lahan dengan membakar, baik disengaja," ucapnya belum lama ini.

Dalam waktu dekat pihaknya akan terus berkoordinasi lintas stakeholder dalam mengambil langkah penanganan karhutla. Beberapa kajian terkait rencana mengubah status siaga menjadi tanggap sebagai solusi  penanganan terhadap karhutla.

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Herman Deru menilai jika situasi cuaca saat ini karena El Nino saat kemarau,'

Load More