SuaraSumsel.id - Seorang terdakwa kasus korupsi dana hibah Bawaslu Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), Iriadi Adi Ibrahim meninggal dunia saat ditahan di Rutan. Atas perkara ini, keluarga melalui kuasa hukum mengambil jalur hukum.
Keluarga menilai ada kelalaian dokter dan pihak rutan kelas IIB Prabumulih, atas status sakit terdakwa. Kuasa hukum dan keluarga Iriadi Adi Ibrahim menyatakan sikap dari oknum dokter dan kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, yang menolak surat penanguhan berobat kliennya Iriadi.
Terdakwa kasus korupsi di Bawaslu Prabumulih, Iriadi Adi Ibrahim sering mengajukan izin berobat karena sakit komplikasi.
Kuasa hukum Iriadi Adi Ibrahim, Zulfikar menilai ada dugaan kejanggalan meninggalnya mantan Koordinator Sekretariat Bawaslu Sumsel di Rutan Kelas IIB Prabumulih, pada Jumat (28/7/2023).
Pihak keluarga akan membuat laporan ke Polda Sumsel pada hari ini.
“Tadi sama-sama teman media dengar bahwa Majelis Hakim menyatakan perkara klien kami gugur dikarenakan meninggal dunia. Akan tetapi, kami tim kuasa hukum hari ini mengambil langkah hukum terkait adanya dugaan kelalaian oknum dokter dan pihak Rutan Kelas IIB Prabumulih,” ujar Zulfikar.
Sebelum kliennya meninggal pihaknya selalu intens ke Rutan guna meminta surat pembantaran atau penanguhan berobat tetapi tidak dikabulkan oleh oknum dokter Rutan Kelas IIB Prabumulih.
“Klien kami ini kan memang benar-benar sedang sakit dan mengajukan permohonan pembantaran atau penangguhan untuk berobat kepada dokter Rutan Prabumulih, tetapi sampai satu Minggu sebelum klien kami meninggal tidak juga diberikan ijin atau rekomendasi. Bahkan, justru dokter Rutan menyatakan klien kami sehat-sehat saja, dengan ini kami menilai bahwa adanya kelalaian dari pihak oknum dokter Rutan Prabumulih,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
“Kami membantah dengan tegas bahwa klien kami meninggal dalam perjalanan saat menuju rumah sakit seperti pada pemberitaan media. Bahwa pada saat itu saya ada di Rutan guna memastikan surat izin berobat. Tetapi, waktu diruang tunggu saya melihat sendiri klien kami ini sudah digotong karena sudah meninggal, ada banyak saksi dan bukti-bukti,” ucapnya.
Baca Juga: Sederet Pejabat Pangkat Irjen Dan Komjen Berpeluang Jabat PJ Gubernur Sumsel: Ada Mantan Kapolda
Berita Terkait
-
Cerita 7 Wanita di Ogan Ilir 'Dijual' Saudara Bekerja di Malaysia, Minta Setoran Rp 41 Juta Per Bulan
-
Sederet Pejabat Pangkat Irjen Dan Komjen Berpeluang Jabat PJ Gubernur Sumsel: Ada Mantan Kapolda
-
Apes! Pelajar Terjaring Razia Tawuran di Palembang Setelah Antar Teman: Tiba-tiba Ada Polisi
-
BREAKING NEWS! 110 KK Cluster Alexandria Tolak Masuk Banyuasin, Bakal Gugat Permendagri
-
BREAKING NEWS, Pelajar 13 Tahun Ditemukan Tewas Setelah Sampan Ditabrak Tongkang Batu Bara
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
OJK Berbagi 2025: Kecerdasan Buatan Jadi Bekal Penting Pemimpin Muda Sumsel
-
Dul Muluk hingga Film Dokumenter Warnai Festival Perahu Bidar 2025 di BKB Palembang
-
Consumer Expo 2025 BRI di Bandung, Solusi Hunian dengan KPR Bunga Rendah 2,40%
-
Deretan Peserta Lomba Perahu Bidar Tradisional 2025, Siapa yang Jadi Jawara di Sungai Musi?
-
Serunya Pekan QRIS Nasional 2025, Palembang Makin Go Digital