Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 29 Mei 2023 | 08:45 WIB
Owner Pondok Pindang Umak, Veranika [Suara.com/Tasmalinda]

“Kekhasan lainnya yakni pindang tulang yang kami miliki lebih bening, tetapi rasa bumbunya kuat karena bumbunya diiris. Pilihan kuat bumbu ini kami pertahankan, meski beberapa kali harga bumbu-bumbu tersebut mahal, misalnya harga cabai naik. Meski demikian, kami tetap mempertahankan komposisi bumbu yang sama,” terang Vera.

Dia dan keluarga yang terjun ke bisnis ini meyakini konsep, jika makanan tersebut enak, maka pembeli akan datang kembali sekaligus mengenalkan kepada keluarga dan rekanan. “Sedetail apapun bumbu kami jaga, misalnya tempoyak dan bekasem, kami bikin sendiri. Kami pilih durian pilihan, kami yakinkan kualitasnya sama enak, saat mereka makannya. Karena bumbu pilihan itu, maka pembeli akan mengingat di lidah mereka dan akan kembali,” imbuh ia.

Awalnya, bisnis ini bermula dari sebuah rumah makan di jalan lintas Sumatera yang dibuka pada tahun 2006. Karena ingin menargetkan segmen pembeli makanan khas, maka diputuskan buka pondok pindang di kota Palembang.

Pindang Umak ini buka 1 Februari 2016. Pusatnya di Km 10, lalu sempat di jalan Basuki Rahmat selama 2 tahun. Di kawasan kampus, satu tahun, lalu buka di Demang. Di Demang ini, pembeli membludak sampai waiting list, dan pembeli menunggu. Dengan situasi itu, kami buka cabang di ulu Palembang, di Jakabaring ini,” terang Vera.

Baca Juga: Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel

Di Pondok Pindang Umak di Jakabaring ini memiliki fasilitas lebih lengkap. Di pondok ini dikelola anak perempuan bernama Farras. Dengan kemampuan manajemen dan ilmu bisnis diajarkan otodidak oleh keluarga, Farras pun kemudian menjadi rekanan bisnis orang tuannya.

“Di Jakabaring ini dikelola anak pertama saya. Cucu Umak berarti ya, Dia belajar menjadi pebisnis, meski baru selesai sekolah,” ungkap Vera.

Dengan manajemen sang anak, di Pondok Pindang Umak Jakabaring terdapat fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan cabang lain. Di unit Jakabaring menyediakan gazebo dengan kapasitas besar, guna segmen pembeli yang menggelar pertemuan arisan, rapat pertemuan sekaligus dilengkapi dengan ruangan VIP yang lebih private. “Ada juga tempat bermain anak, ruang sholat, dan fasilitas parkir yang luas. Kami ingin mereka datang seolah pulang ke rumah dan makan di rumah, makan masakan Umak,” terang ia.

Di Pondok Pindang Umak pun dikenalkan sambal yang menjadi resep rahasia nya, terdapat tiga sambal yang ditawarkan kepada pembeli, yakni sambal gerandong baik penikmat pedas yang luar biasa.

Sama seperti rumah makan lainnya, Pondok Pindang Umak juga menyediakan sambal buah nanas. Selain itu ada sambal hijau yang dicampur dengan buah pete dan jengkol.

Baca Juga: Lagi-lagi Karena Jalan Rusak di Sumsel, Seorang Ibu Digendong Melintasi Jalan Berlumpur

“Kuah pindangnya bisa dinikmati dari anak-anak sampai yang sudah lanjut usia, tapi jika ada yang suka pedas, bisa makan pindang dengan sambal gerandong atau sambal embem. Itu dua sambal yang pedas,” ujar ia.

Load More