Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 29 Mei 2023 | 06:05 WIB
Galeri Songket Warna Alam di Palembang, Sumsel [Suara.com/Tasmalinda]

SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) sangat kaya akan produksi kriya, di antaranya beragam kain tradisional nan makin dikenalkan di kancah internasional.

Pengalaman ini yang dialami Galeri Songket Warna Alam di Palembang, Sumsel. Menjadi UMKM dampingan BRI, owner Galeri Songket Warna Alam, Meki Oki Yasari.

Perbankan BRI pun hadir pada usaha yang dirintis Meki saat pandemi Covid-19 melanda, tepatnya 2019. Saat itu, BRI pun menyalurkan bantuan produksi berupa alat tenun gedokan sebanyak 5 unit.

“Kami merasakan sebagai UMKM dampingan BRI. Saat itu, BRI juga membantu pemasaran hasil karya Galeri Songket Warna Alam, terutama pada segmen pasar,” ujar Meki kepada Suara.com, belum lama ini.

Baca Juga: Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel

Dia mengungkapkan BRI turut menjualkan produk Galeri Songket Warna Alam secara online dengan bekerja sama dengan sejumlah marketplace rekanan BRI. “Kesempatan ini menjadi peluang kami, mengenalkan kain tradisional Palembang ikut di acara internasional di Prancis, ini sangat membantu mengenalkan kain-kain tradisional di pasar internasional,” ujarnya.

BRI pun memberikan kesempatan mentoring sejenis inkubasi pada pelaku UMKM, dengan mengikuti program BRIlian preneur. “Semacam kelas inkubasi dalam memanajemen umkm, promosi, penguatan ciri khas produk, sekaligus terus berkreasi dengan produk tersebut,” aku Meki.

Diceritakan Meki, ia merintis usaha songket yang merupakan kain tradisional khas Sumsel sudah cukup lama, yakni pada tahun 2008. Saat itu, ia mengenalkan kain khas Sumsel dengan warna-warna yang cerah mencolok, seperti warna merah yang dikombinasikan dengan warna emas.

Warna-warna ini yang merupakan ciri khas kain tradisional songket Palembang.

“Dengan produk itu, tentu tak mudah dalam memasarkan, karena begitu banyak persaingan,” aku Meki.

Baca Juga: Lagi-lagi Karena Jalan Rusak di Sumsel, Seorang Ibu Digendong Melintasi Jalan Berlumpur

Dua tahun kemudian, yakni sekitar tahun 2010 mendekati 2012, Meki mengikuti Oleh Cita Tenun Indonesia (CTI). Pada pelatihan tersebut, Meki ungkapkan mendapatkan pelatihan mengenai perbaikan kualitas tenun sehingga kemudian mengkreasikan pewarna alami.

“Hasil dari pelatihan saya terapkan dan sehingga ada ide untuk memproduksi Songket khusus warna alam. Yang kemudian, saya rintis mulai 2012,” ujar Meki.

Dengan semakin kreatif memproduksi kain tradisional dengan pewarna alam, ternyata antusias pembeli meningkat. Karya-karya songket nan cantik, dengan pewarna alam mendorong Meki untuk lebih fokus pada pewarna alam pada tahun 2017.

“Lalu saya fokus pada tahun 2017 dan  launching brand Galeri Songket Warna Alam,” katanya.

Galeri Songket Warna Alam di Palembang, Sumsel [Suara.com/Tasmalinda]

Kekinian Meki dibantu kurang lebih 100 penenun yang berada di Kabupaten Ogan Ilir, sekaligus memiliki workshop yang berada di Desa Ulak Bedil, di kabupaten yang sama.

Dalam satu bulan, galeri ini mampu memproduksi 30- 50 set songket warna alami dengan nilai jual mulai Rp 2.5 juta sampai 15 juta nan tergantung bahan baku dan kesulitan teknik tenunnya.

Meki pun berharap agar perbankan BRI makin memiliki terobosan dalam mendampingi UMKM. Selain permodalan dan pemasaran, ia berharap bagaimana perbankan juga menggunakan produk-produk UMKM dalam berbagai aktivitas seperti seragam, souvenir serta bahan interior produk.

“Terobosan tersebut akan sangat membantu UMKM lokal sebagai pangsa pasar (pemasaran) nan baru. Dengan demikian, pendampingan BRI tersebut dapat berkelanjutan, juga akan saling memenuhi kebutuhan antara UMKM dan pihak perbankan BRI,” imbuhnya.

Load More