SuaraSumsel.id - Sebanyak kurang lebih 600 mantan karyawan PT Pusri yang bekerja dalam kurun waktu 29 tahun melaporkan dugaan penggelapan uang gaji dan uang pensiun. Mereka melaporkan jika uang pensiun ditarik tanpa sepengetahuan dan izin mereka.
Para pensiunan PT Pusri melalui perwakilan pensiunan karyawan yang tergabung dalam Relawan Purna Bakti Sriwijaya (RPBS) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel
Mereka melaporkan Ketua Umum Perkumpulan Pensiunan Karyawan Pusri (PPKP), Direktur utama Dana Pensiun Pusri, Kepala Kantor Cabang Pembantu Bank Mandiri Pusri serta Direktur PT Sri Purna Karya dalam dugaan kasus penggelapan uang.
Ketua Tim Relawan Purna Bakti Sriwijaya (RPBS), Mahfud Bahtiar menjelaskan selama 29 tahun itu uang milik mereka dipotong sebesar Rp15 ribu setiap bulan yang dihitung sudah mencakup miliaran rupiah.
“Pemotongan gaji sebesar Rp15 ribu per bulan sudah selama 29 tahun. Untuk anggota saja jumlahnya 600 orang sedangkan untuk jumlah para pensiunannya berjumlah 4.500 orang,” jelasnya.
Mahfud menjelaskan alibi mereka seluruh uang yang dipotong itu yang dikelola oleh PPKP justru dibuatkan usaha yang dijalankan oleh PT Sri Purna Karya.
Meski demikian sebagian besar anggotanya tidak mengetahui uang tersebut telah dijadikan usaha, apalagi para anggotanya juga tidak mendapatkan hasil bagi keuntungan usaha PT Sri Purna Karya.
“Kemungkinan pengurus yang menikmati keuntungan kalau anggota tidak mendapatkan bagi hasil dari keuntungan usaha PT SPK,” jelasnya.
Mahfud menyampaikan terungkapnya kasus ini baru disadari pada Desember 2022. Itu setelah rekening koran mereka terlihat setiap bulan yang dipotong Rp15 ribu. Bahkan dikatakannya pada Januari 2023 ini ada kenaikan 0,5 persen.
Baca Juga: Kapal Tujuan OKI Sumsel Terbakar di Selat Bangka, Begini Kondisi 19 Penumpang
Mahfud menyampaikan semestinya pemotongan uang gaji sebesar Rp15 ribu setiap bulannya sepuluh persennya untuk dana sosial sebesar Rp10 ribu dan Rp5 ribu untuk pengurus.
“Dana sosial itu untuk dana kematian, tapi jika kita tidak melapor maka uang dukanya tidak akan keluar. Kita yang tinggal di kota saja tidak diberikan apalagi yang tinggal di daerah,” cetusnya.
Kata Mahfud, jika karyawan yang ikut iuran kematian di perkampungan dengan iuran sebesar Rp5.000, sudah mendapatkan peralatan kematian lengkap ditambah tenda.
“Sehingga jika ditotal bisa mencapai lebih dua juta, sementara PPK Pusri dengan iuran Rp15.000 memberikan uang santunan kematian sebesar Rp2.500.000,” ungkapnya.
Dengan adanya laporan ini, para Relawan Purna Bakti Sriwijaya (RPBS) berharap polisi segera memproses laporan mereka dan segera melakukan penyelidikan dan bisa memproses secara hukum semua pihak yang terlibat dalam aksi dugaan penipuan dan penggelapan uang gaji para pensiunan karyawan PT Pusri.
Ketua Umum Perkumpulan Pensiunan Karyawan Pusri H Syahrul Effendi, SE ketika dikonfirmasi terkait laporan tersebut mengaku sudah mengetahui rencana para pensiunan PT Pusri menempuh jalur hukum.
Berita Terkait
-
PT Pusri Diingatkan Kawal Distribusi Pupuk Saat Dunia Hadapi Krisis Pangan
-
Sejarawan Sumsel Erwan Suryanegara: Pusat Sriwijaya Berada di Seputaran Komplek PT Pusri
-
Kiai Cak Amir, Ketua PWNU Sumsel Diangkat Jadi Komisaris Independen PT Pupuk Sriwidjaja
-
Musim Tanam Oktober-Maret, PT. Pusri Pastikan Stok Pupuk
-
Pendangkalan Sungai Musi Jadi Biang Kerok Terhambatnya Distribusi Pupuk Pusri
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Tak Harus Kaya untuk Mulai, BEI Dorong Anak Muda Indonesia Jadi Investor Cerdas
-
Ketika Tawa Menjadi Luka: Kisah di Balik Video Bullying Siswi SMP di Muratara yang Viral
-
Kronologi dan 5 Fakta Ibu Hamil yang Tewas Tragis di Hotel Palembang oleh Teman Prianya
-
Rahasia 'Sultan' Wangi Tiap Hari: Kenalan sama 'Dekantasi', Trik Cicip Parfum Mahal
-
Jangan Senang Dulu! Begini 3 Syarat Ketat Bahlil Jika Sumur Minyak Ilegal Mau Dilegalkan