SuaraSumsel.id - Peringatan hari Aids se dunia di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) dirayakan berbeda tahun ini. Meski dalam kondisi hujan desar yang menguyur Palembang, lembaga yang menaungi penyitas HIV Aids, Sriwijaya Forum Care (SFC) TB-HIV-Napza menggelar aksi 1.000 lilin.
Aksi 1.000 lilin di Monpera Palembang ini, diungkapkan Juru Bicara Sriwijaya Forum Care (SFC) TB-HIV-Napza, Khairul S Penjalang merupakan bagian dari refleksi.
Refleksi yang dimaksud ialah keberadaan penyintas HIV sampai kini ada memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya.
Menurut Khairul, di Kota Palembang sendiri sudah terdapat lebih dari 1.000 penyintas HIV. Kekinian penyintas HIV masih seperti masyarakat umum.
"Hanya saja stigma nan diskriminasi masih terjadi terhadap mereka," ujarnya kepada Suara.com.
Khairul mengungkapkan sebagai konselor HIV, Ia mengetahui bagaimana pentingnya menempatkan kesetaraan bagi penyandang HIV. "Terutama mendorong mereka tetap berkarya, mereka juga berpartisipasi dalam berbagai upaya membangun bangsa dan mereka juga memiliki komitmen yang sama untuk berperan aktif dalam mendorong kemajuan negara," terangnya.
“Tapi sayang, hanya karena virus yang menyerang tubuh mereka stigma dan diskriminasi masih saja terjadi. Tidak saja oleh masyarakat bahkan aparatur negara pun berprilaku yang tak pantas kepada penyintas,” sambung Khairul.
Dijelaskan ia, enularan HIV tidaklah segampang virus-virus lainnya, seperti Covid-19 atau influenza. Penularan virus ini melalui hubungan seksual yang tidak aman, transfusi darah, persalinan, dan juga jarum suntik.
Lembaga ini mencatat, kekinian kasus infeksi HIV juga tidak hanya terjadi kepada kelompok populasi kunci, seperti pekerja seks perempuan, pengguna Napza suntik namun juga menyebar ke ibu rumah tangga dan anak-anak.
Baca Juga: Polda Sumsel Terjunkan 3.067 Personil Amankan Nataru, H-5 Natal Mulai Disiagakan
"Meskipun akhir-akhir ini, justru kelompok lelaki seks lelaki (LSL) yang paling tinggi kasus terinfeksi," sambung ia.
Untuk diketahui SFC TB-HIV-Napza merupakan koalisi organisasi masyarakat sipil yang beranggota organisasi konselor, LSM dan media, seperti Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Wilayah Sumsel, Yayasan Intan Maharani, LBH APIK Sumsel, PKBI Sumut.
Berita Terkait
-
Polda Sumsel Terjunkan 3.067 Personil Amankan Nataru, H-5 Natal Mulai Disiagakan
-
Pergantian Tahun Baru di Palembang Diprediksi Lebih Ramai, Polisi Minta Warga Waspadai Hal Ini
-
Pria Asal Ogan Ilir Tewas Jatuh Dari Lantai Atas Hotel Ternama di Palembang, Diduga Mabuk
-
Tragis! Lima Pejalanan Kaki di Palembang Ditabrak Mitsubishi Panther di Depan IP Mal, Balita Selamat
-
Anak SMP yang Polisikan Ibu Kandungnya Cabut Laporan, Kini Sudah Berdamai
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Tingkatkan Akses Pembiayaan UMKM Lewat KUR Mikro dan Kecil
-
Aturan Baru Solar Subsidi di Palembang: 14 SPBU Hanya Buka Jam Malam, 4 Langsung Ditutup
-
Rezeki Online Datang Lagi! Cek 8 Link Dana Kaget Hari Ini, Langsung Masuk ke Dompet Digital
-
Detik-detik Warga Temukan Guru PPPK OKU Sayidatul Fitriyah Tewas Terikat di Kontrakan
-
8 Mobil Bekas Turbo Terbaik di Bawah Rp250 Juta untuk Pengguna Harian