Tasmalinda
Minggu, 23 Oktober 2022 | 20:10 WIB
Ilustrasi film drama. Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) juarai Festival Film Bulanan Kemenparenkraf [Website Unsri] (pixabay)

SuaraSumsel.id - Pemenang Festival Film Bulanan lokus 3 telah resmi diumumkan. Film terpilih pertama ialah film drama berjudul ‘Dua Pilar Satu Atap’ karya Sutradara Ilham Prajatama, produksi Shockfilm & IMASFEK UNSRI asal Palembang, Sumatra Selatan.

Film terpilih kedua diraih oleh film drama berjudul ‘Surro’ karya Sutradara Virya Hendriyah, produksi Helies Pictures asal Bandar Lampung, Lampung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparenkraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih keduanya.

“Buat teman-teman komunitas ShockFilm Indonesia dan Helies Pictures, kami ucapkan selamat atas terpilihnya film kalian sebagai perwakilan dari lokus 3 sekaligus menjadi nominasi di acara puncak Malam Anugerah Festival Film Bulanan di bulan Desember mendatang”, ujar Sandi dalam keterangan persnya kepada Suara.com.

Baca Juga: Netizen Kecewa Ridwan Kamil Kritik LRT Sumsel, Proyek Mahal Sepi Penumpang: Kan Pandemi, Kang

Sandi mengaku senang melihat semangat pantang menyerah sineas Sumatra, terbukti dari banyaknya film-film baru yang didaftarkan.

“Senang sekali melihat antusisme teman-teman di Sumatra, semoga semangat juang dan pantang menyerah ini bisa menular ke teman-teman di daerah lain,” ucap Sandi.

Dari kacamata salah satu kurator Festival Film Bulanan, Mohamad Ariansah, kedua film terpilih periode Oktober 2022 berusaha untuk menampilkan isu-isu mengenai toleransi antar agama, nilai tradisi, dan ikatan batin dalam keluarga yang dikemas dengan apik.

Seperti film ‘Dua Pilar Satu Atap’ memperlihatkan kekuatan visualiasi dari transisi emosional yang dialami sebuah keluarga Tionghoa.

Seetelah kembali berkumpul dengan salah satu anggota keluarga yang sudah berpisah selama belasan tahun karena persoalan kepercayaan dan adat-istiadat.

Baca Juga: Cuaca Sumsel Di Akhir Pekan: Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan Sampai Malam Hari

Sedangkan film ‘Surro’ menampilkan drama melalui konflik internal seorang ibu pengganti (surrogate mother) yang ingin bertemu dengan anak kandungnya melalui kekuatan elemen visual dan jukstaposisi (urutan) shot-shot.

Senada dengan Mohamad Ariansah, kurator Festival Film Bulanan lainnya, Rahabi Mandra, mengatakan banyak film Sumatra yang menarik.

"Keramaian dan kemajemukan begitu terlihat, dengan keterbatasan yang mereka punya, mereka memanfaatkan teknologi yang ada dan gak kalah saing juga," ujar Rahabi.

Rahabi juga optimis masa depan film-film daerah akan cerah. "Saya punya harapan yang sangat besar suatu saat setiap filmmaker di daerah akan menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri," ucap Rahabi.

Sebagai bentuk apresiasi, kedua film terpilih mendapatkan sertifikat, suvenir, publikasi di portal nasional, serta penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf. Selain itu juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.

Sandi juga berpesan untuk sineas yang berada di wilayah Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua untuk segera mempersiapkan diri.

“Selanjutnya akan dibuka pendaftaran Festival Film Bulanan Lokus 4, ini kesempatan terakhir untuk mendaftar Festival Film Bulanan di tahun 2022. Jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ucap Sandi.

Pendaftaran Festival Film Bulanan lokus 4 akan segera dibuka mulai 2 November 2022. Informasi selengkapnya bisa didapatkan melalui akun Instagram @festivalfilmbulanan dan www.festivalfilmbulanan.com. Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya.

Load More