SuaraSumsel.id - Minat petani untuk meremajakan komoditas ini menurun seiring dengan harga jual yang tak sebanding dengan modal kerja.
Ketua Kelompok Peneliti Sosial Ekonomi PPK Analisis Kinerja dan Prospek Komoditas Karet Alam Pusat Penelitian Karet Sumbawa Sumsel, Lina Fatayati Syarifa mengatakan peneliti menemukan kejadian ini dalam lima tahun terakhir di tiga provinsi yakni Sumsel, Jambi dan Riau.
“Petani karet melihat menanam sawit lebih menguntungkan kini karena harga lebih tinggi dan mudah diserap pasar,” kata dia dalam Konferensi Nasional Karet 2022 dengan tema “Optimasi Produksi dan Serapan Karet Alam Indonesia” di Palembang, Rabu.
Ia mengatakan sebenarnya pemerintah sudah memberikan solusi ke petani karet yang ingin melakukan peremajaan lahan agar tetap memiliki pendapatan, dengan cara beralih menanam kopi.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kadus Dan Istri di Banyuasin Sumsel Tewas Dirampok: Harta dan Emas Ludes Digondol Pelaku
Dalam masa peremajaan kurang lebih lima tahun itu, dipastikan petani dapat tetap memperoleh pendapatan.
Tak banyak petani karet yang tertarik karena mereka seakan sudah tergiur untuk menanam kelapa sawit. Ia mengungkapkan sebenarnya penurunan harga karet ini sudah diperkirakan beberapa tahun lalu.
Ini terjadi akibat melambungnya harga karet pada 2005-2011 sehingga mendorong masyarakat untuk menanam tanaman karet.
Melansir ANTARA, saat ini tanaman karet sudah mencapai puncak produksi sehingga harganya terbilang rendah.
Pada tingkat petani hanya Rp8.000 hingga Rp10.000 per Kg untuk masa pengeringan (kadar karet kering) 50 persen.
Baca Juga: Sadis! Kadus Dan Istri di Banyuasin Sumsel Tewas Dengan Tangan Dan Kaki Diikat, Diduga Dirampok
Memang sudah ada upaya seperti membuat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olahan Karet) untuk mengerek harga tapi bisa dikatakan masih juga belum sebanding dengan biaya kebutuhan hidup, kata dia.
Akibat semakin menurunkan peremajaan lahan membuat produktivitas lahan karet Indonesia semakin menurun. Saat ini rata-rata hanya 1 ton per hektare per tahun, padahal negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand sudah mencapai 2-3 ton per hektare per tahun.
Kondisi ini telah berimbas pada industri karet karena pabrik-pabrik mengalami kekurangan bahan baku dalam tiga tahun terakhir.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Alex K Eddy dalam kesempatan yang sama mengatakan di tengah rendah produktivitas itu terdapat situasi yang lebih mengkhawatirkan yakni pelemahan penyerapan ekspor karet karena resesi di Eropa.
Jika pabrik ban tidak berproduksi maka siapa yang akan menyerap karet alam kita, kata Alex.
Selain itu, adanya negara-negara pesaing Indonesia yakni Thailand yang kini menyasar juga pasar Indonesia ke Amerika juga menjadi ancaman dalam situasi ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Fakta-Fakta Kadus Dan Istri di Banyuasin Sumsel Tewas Dirampok: Harta dan Emas Ludes Digondol Pelaku
-
9 Fakta Kekerasan di Diksar UKMK Litbang UIN Raden Fatah Palembang: Terduga Pelaku Guru Ngaji Korban
-
5 Tahanan Polsek Kawasan Pelabuhan Palembang Kabur, 5 Anggota Diperiksa Propam
-
Dua Anggota Satlantas Viral Gegara Disebut Pungli Truk di Kawasan Soekarno Hatta Palembang
-
Sadis! Kadus Dan Istri di Banyuasin Sumsel Tewas Dengan Tangan Dan Kaki Diikat, Diduga Dirampok
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Dapat Saldo Dadakan! Klaim Sekarang 5 Link DANA Kaget Terbaru
-
Masih Ditahan, Kini Tersangka Lagi: Ini Profil Alex Noerdin dan 3 Kasus Korupsi Besarnya
-
Bukan Cuma Tangguh, Ini 7 Sepatu Gunung yang Cocok Buat Hiking & Hangout 2025
-
Binaan BRI Go Global, UMKM Kuliner Raih Sukses di Pasar Internasional
-
Sepatu Lari 2025: Pilih Mana untuk Speedwork atau Training Harian? Jangan Sampai Keliru