Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 10:03 WIB
Bupati Musi Banyuasin Apriyadi saat meninjau kebun kelapa sawit [dok kominfo]

SuaraSumsel.id - Tanpa banyak gembar-gembor, Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel) Apriyadi terus menyasar penguatan lembaga bagi pelaku ekonomi di desa. Ia aktif menggerakkan laju ekonomi di sektor perkebunan yang menjadi penopang ekonomi warga Muba, seperti karet dan sawit.

Apriyadi menjelaskan di Muba terdapat sebanyak 17 ribu hektar kebun yang tertanam program replanting kelapa sawit. Dari jumlah itu, 7 ribu hektar kebun kelapa sawit milik petani rakyat sudah menghasilkan. Rata-rata petani sawit yang tergabung dalam KUD peserta peremajaan sawit masa tanam 2017 sudah 'bergaji' Rp 4 juta per bulan.

"Sukses pelaksanaan replanting sawit di Bumi Serasan Sekate ini menarik minat sejumlah petani untuk ikut program peremajaan dengan membentuk KUD," katanya kepada Suara.com.

Apriyadi meyakini jika semua KUD di Muba sudah rampung mewujudkan replanting maka langkah berikutnya, yakni pendirian pabrik sawit swadaya yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) bisa terwujud.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Bupati Dan Wali Kota di Sumsel Diingatkan Kendalikan Inflasi

Pendirian pabrik juga bisa dikembangkan menjadi sumber energi baru terbarukan sesuai kebijakan Pemerintah Pusat guna menekan penggunaan BBM berbahan fosil.

"Karenanya Apriyadi mendorong petani sawit rakyat agar mengikuti program replanting untuk yang sudah berusia di atas 25 tahun," ujarnya.

"Kelapa sawit ini akan menjadi sektor perkebunan yang sangat menjanjikan ke depannya. Oleh sebab itu kualitas kelapa sawit petani rakyat kita harus bagus dan berkualitas. Syaratnya harus dilakukan peremajaan, dengan pola yang baik dan benar sesuai skema pemerintah," ungkap Apriyadi saat menerima perwakilan Kepala Desa dan Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) (06/10/2022).

Dengan persiapan-persiapan tersebut tentu Kabupaten Muba sangat strategis untuk mendirikan pabrik kelapa sawit yang dikelola langsung petani sawit mandiri bersama KUD dan warga setempat.

Sedangkan pada komoditi karet, Muba paling banyak membentuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Tercatat, ada 122 UPPB sesuai data Dinas Perkebunan Muba hingga Oktober 2022.

Baca Juga: Palembang Kembali Hujan, Sejumlah Wilayah Sumsel Ini Diprediksi Hujan Hingga Malam Hari

"Tahun ini ada 14 gedung dan 9 pelataran UPPB kita bangun. Hingga 2022 ini sudah 50 gedung dan 20 pelataran UPPB yang diserahkan kepada para petani karet. Tentu masih banyak yang harus kita buat bagi petani. Apalagi pertumbuhan UPPB di Muba juga sangat bagus, "terang Apriyadi.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir mengatakan, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mendukung penuh kemajuan 122 UPPB yang ada di 15 kecamatan.

"Pj Bupati terus mendorong dan membela petani baik sawit maupun karet dan lainnya. Khusus sawit malah sudah mengarah pada industri hilir. Begitupun untuk karet. Sejumlah UPPB dibantu mesin sentrifuse untuk mengolah bokar menjadi latek pekat. Bupati baru-baru ini meneken kerjasama untuk memperluas pasar latek pekat," beber dia.

Di hulu pihaknya terus memperkuat kelembagaan. Dari 122 UPPB sudah 50 lebih dibangunkan gedung dan pelataran. Produksi karet yang dihasilkan menurutnya kini sudah menyentuh 5000 ton per bulan.

"Pak Bupati komitmen akan terus membangun hingga tahun ke depan bagi UPPB yang syaratnya terpenuhi sesuai kemampuan anggaran kita. Salah satu syarat mendapatkan bantuan gedung, tanah harus atas nama UPPB. Untuk memastikan lokasi, juga menampilkan titik koordinat lahan atau bangunan" terang Toyibir.

Ketua UPPB Muba, Akhip mengungkapkan apresiasi jika sangan senang adanya gedung dan pelataran lelang UPPB yakni fital bagi keberlangsungan petani karet.

"Gedung dan lapak lelang sangat bermanfaat untuk kegiatan pengumpulan BOKAR dan proses administrasi timbang dan pembayaran hasil timbang petani. Ke depan semoga semua UPPB sudah punya gedung dan lapak lelang. Di luar persoalan fisik ini ada yang lebih penting yakni dukungan pemerintah yang kami rasakan sampai sekarang," kata dia seraya berharap bantuan berikutnya bisa berupa pupuk serta alat penunjang kerja seperti laptop dan printer.

Load More