SuaraSumsel.id - Penganiayaan dan pengeroyokan oleh oknum mahasiswa saat kegiatan diksar UKMK Litbang UIN Raden Fatah Palembang diduga dipicu adanya penyebaran informasi internal UKMK Litbang oleh korban.
Berikut kronologi lengkap penyebab penganiayaan yang juga terdapan ancaman pembunuhan.
ALP merupakan mahasiswa Jurusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah dan tercatat sebagai anggota aktif di UKMK Litbang serta ikut andil dalam pelaksanaan diksar tahun 2022 dengan menjadi panitia bagian konsumsi.
Hubungan antara panitia UKMK Litbang dengan ALP mulai memanas setelah sekelompok mahasiswa terduga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan berhasil menggeledah ponsel milik korban dan berhasil menemukan sejumlah bukti chat ALP ke beberapa rekannya.
“Semua ini bermula dari keresahan dan rasa tidak tega ALP kepada peserta diksar UKMK Litbang karena kegiatan diksar yang rencana akan dilakukan di Bangka Belitung dengan biaya Rp300 per orang dan tambahan sembako yang dibebankan kepada peserta diksar. Namun pada pelaksanaannya, diksar dilakukan di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang. Informasi ini lah yang diceritakan ALP ke rekannya yang berasal dari UKMK lain, yang diduga para oknum mahasiswa terduga pelaku penganiayaan sebagai pengkhianat karena menceritakan persoalan ini ke UKMK lain,” kata Kuasa Hukum ALP, Sigit Muhaimin saat ditemui di Polda Sumsel pada Selasa, (4/10/22).
Setelah berhasil menemukan bukti, oknum mahasiswa yang melakukan penganiayaan terhadap korban lantas tersulut emosi karena menganggap ALP sebagai ‘pengkhianat’ yang menyebarkan informasi internal di tubuh UKMK Litbang.
Pada saat pelaksanaan diksar UKMK Litbang yang akhirnya dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang selama empat hari, terhitung dari 29 September hingga 02 Oktober 2022.
“Anak saya diasingkan oleh sekelompok mahasiswa sesama panitia UKMK Litbang pada Jumat, (30/9/22) persis seperti kejadian G30S/PKI, sehari semalam dianiaya, disiksa, disulut api rokok dan ditelanjangi oleh sesama panitia. Tau informasi itu dari teman anak saya yang dari organisasi lain,” kata Rusdi yang merupakan ayah kandung korban saat ditemui di RS Hermina Jakabaring Palembang pada Senin, (3/10/22).
Saat mengetahui kabar tentang peristiwa yang dialami oleh anaknya, Rusdi langsung menjemput ALP ke lokasi kejadian yang berada di daerah Gandus Palembang.
Baca Juga: Tiga Tersangka Penjua BBM Ilegal Diringkus Polda Sumsel, Begini Modus Pelaku
“Saya tidak tega, kasian dan sedih melihat kondisi anak saya seperti itu, dia itu hafidz quran. Seharusnya jangan sampai dipukuli, kalau masih bisa dibicarakan baik-baik, diberikan peringatan dulu jangan menyebarkan informasi internal organisasi. Kalau mahasiswa kan ngerti apalagi ada yang sudah semester 6,” pengakuan Rusdi sambil menangis.
Rusdi mengatakan bahwa ia menjemput sang anak di hari Sabtu siang, namun baru bisa bertemu dengan sang buah hati di Sabtu sore, (1/10/22).
“Sabtu sore baru ketemu, itu juga anak saya mendapat ancaman apabila melapor ke orang tua atau ke pihak kepolisian anak saya akan dibunuh. Pada saat itu langsung ke Polsek Gandus dan sepakat untuk berdamai,” katanya.
Saat bersepakat untuk damai, Rusdi mengaku bahwa pihaknya sempat mendapatkan ancaman dari pihak UKMK Litbang akan melaporkan ALP dengan pasal penyebaran informasi hoax.
“Kami ini orang yang tidak tahu, kami damai karena dari pihak sana mengancam akan melaporkan balik anak saya dengan pasal UU ITE kalau kami meneruskan masalah ini ke ranah hukum. Jadi pada Sabtu di Polsek Gandus kami sempat damai dan anak saya bersama lima oknum mahasiswa menulis surat perjanjian perdamaian yang di tanda tangani di atas materai,” tuturnya.
Salah satu alumni yang juga demisioner ketum UKMK Litbang tahun 2013-2014 mengatakan bahwa pihak UKMK Litbang sendiri hingga Selasa, (4/10/22) tidak memberikan komentar apapun terkait permasalahan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Palembang Bak Luapan Sungai Pagi Ini, Warga Sulit Melintasi Jalan Terendam Banjir
-
Resahkan Pedagang di Palembang, Polisi Gadungan Berpangkat Kombes Diperiksa Kejiwaannya
-
Kacau, Polisi Gadungan Berpangkat Kombes di Palembang Ganggu Penjual Gorengan
-
Korupsi Program Serasi di Dinas Pertanian OKU Naik ke Penyidikan
-
Tiga Tersangka Penjua BBM Ilegal Diringkus Polda Sumsel, Begini Modus Pelaku
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Weekend Banking BRI Hadir, Libur Panjang Maulid Nabi Tetap Bisa Akses Layanan Perbankan
-
Sadis! Jagal Kucing Pagar Alam Samarkan Bau Daging dengan Daun Jeruk agar Terlihat Kambing
-
Polisi Ringkus Penjual Daging Kucing Berkedok Kambing Muda, Ternyata Sembunyi di Hotel
-
Ratusan Kucing Dibantai, Dagingnya Diklaim Kambing Muda dan Dijual Rp 100 Ribu per Kilogram
-
Direksi BRI Turun ke Lapangan, Sapa Nasabah di Momen Hari Pelanggan Nasional