Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 23 Mei 2022 | 19:45 WIB
ilustrasi penjualan daging sapi. Penjualan daging sapi di Palembang belum terpengaruhi PMK [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSumsel.id - Penjualan daging sapi di Sumatera Selatan, terutama di kota besar seperti di Palembang belum terpengaruh oleh isu penyakit ternak, penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Supervisor Foodmart Palembang Icon, Eko Prasetyo mengatakan jika di Sumsel belum ditemukan, namun baru terduga terpapar. “Tapi untuk penjualan daging masih normal tak berpengaruh dengan isu PMK,” katanya melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com.

Kekinian penjualan daging masih stabil di Foodmart Palembang Icon karena memang penjualan daging sapi tidak terlalu besar seperti pasar tradisional.

“Berbeda dengan sebelum lebaran saat setelah  lebaran pasokan daging sapi, tidak banyak lagi," sambung ia.

Baca Juga: Sumsel Sepekan, Apriyadi Terima SK Plh Bupati Muba dan 4 Berita Sumsel Lainnya

Pihaknya memastikan stok daging sapi yang dijual sudah layak konsumsi dan sehat. 

Eko mengatakan, daging sapi yang dipasarkan ke konsumen berasal dari daging sapi impor asal Australia sehingga terbebas dari PMK.

Di pasar tradisional Kamboja Palembang, penjualan daging sapi juga masih stabil serta tak berdampak signifikan sehingga tidak mengurangi keinginan warga membeli daging sapi potong.

“Masih ada yang beli, tidak turun. Walaupun lebaran sudah selesai. Pembelian daging normal. Cuma memang belum terlalu banyak konsumen bukan karena PMK, tapi karena harga jualnya masih tinggi. Masih dijual Rp140-160 ribu per kg tergantung jenis,” katanya.

Baca Juga: Warga Sumsel Bulatkan Tekad Dukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024

Load More