SuaraSumsel.id - Raja dangdut Rhoma Irama kembali ke Partai Golkar. Kembali Rhoma Irama ke partai Golkar dinilai bisa menjadi fenome "Turn Back To Golkar,".
Pengamat politik Robi Nurhadi menjelaskan bahwa fenomena "Turn Back To Golkar" ini bisa mendekatkan profil kepemimpinan Airlangga Hartarto pada Akbar Tandjung yang mampu mempertahankan Golkar di tengah tekanan politik yang hampir meruntuhkan Golkar pada awal Reformasi dulu.
Moto "Bersatu untuk Maju" begitu populer di masa Akbar Tandjung.
“Kalau kembalinya Rhoma Irama diikuti tokoh-tokoh lainnya, maka era kepemimpinan Airlangga Hartarto bisa dikenal dengan " Turn Back To Golkar Era" dengan makna dua, yaitu kembalinya tokoh-tokoh politik yang matang dan kembalinya Golkar sebagai pemenang pemilu," katanya melansir ANTARA.
Baca Juga: Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Kelapa Sawit Jadi Komoditas Ekspor Terbesar Sumsel Setelah Batu Bara
Ramadhan 1443 H menjadi berkah Partai Golkar dengan Rhoma Irama kembali ke partai ini. Menurutnya, tidak mudah bagi seorang tokoh publik, masuk partai atau kembali ke partai.
"Selama Airlangga Hartarto, beberapa tokoh publik yang berpotensi sebagai pendulang suara besar kembali ke Golkar. Sebelum Rhoma Irama, ada Yuddy Chrisnandi yang pernah menjadi Menpan RB dan Dubes RI untuk Ukraina. Belum lagi tokoh-tokoh lainnya di daerah-daerah se-Indonesia," katanya.
Robi menilai potensi kembali ke partai Golkar tersebut besar karena publik sudah bisa menilai kapasitas partai yang ada sekarang, baik partai pemenang utama, partai papan tengah, maupun profil partai oposisi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengabarkan jika raja dangdut Rhoma Irama telah kembali ke Partai Golkar.
“Senior kita, Kiai Haji Rhoma Irama adalah kader Golkar. Sempat hijrah ke sana ke mari sebelum akhirnya kembali ke Partai Golkar," kata Airlangga. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Raja Dangdut Rhoma Irama Disebut Kembali ke Partai Golkar, Ketum Airlangga Hartarto Dipuji
-
Ekonom: Kebijakan DMO CPO Dinilai Lebih Solutif pada Petani Swadaya dan Konsumen Minyak Goreng
-
Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Kelapa Sawit Jadi Komoditas Ekspor Terbesar Sumsel Setelah Batu Bara
-
Larangan Ekspor Minyak Goreng Berlaku, Petani Sawit Sumsel Harap Pabrik Tidak Tetapkan Harga TBS Sepihak
-
Asosiasi Petani Sawit Harap Larangan Ekspor CPO Jokowi, Diiringi Meminimalisir Dampak
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
Terkini
-
Harga Emas di Palembang Naik! Antam Tembus Rp1,97 Juta per Gram, Ini Penyebabnya
-
Kobarkan Semangat Kebangkitan Nasional melalui Inovasi Pertambangan dan Pemberdayaan Masyarakat
-
Listrik Mati Lagi, Ini Jadwal Lengkap Pemadaman PLN Palembang Minggu Ini
-
Demo Ribuan Ojol di Palembang 20 Mei! Ini Titik Rawan Macet yang Harus Dihindari
-
BRI Dorong UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuat: Turut Memaknai Hari Kebangkitan Nasional