Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 18 April 2022 | 19:25 WIB
Ilustrasi penangkaran buaya. Bantu evakuasi penangkaran yang jebol, dua Warga Banyuasin digigit buaya serta disalahkan BKSDA [Unsplash/Alexis Montero]

SuaraSumsel.id - Dua warga Talang Buluh,Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin,Sumsel mengalami luka di bagian tangan usai membantu menangkap buaya yang lepas dari penakaran jebol akibat banjir.

Kedua warga yang terluka yakni Hendri dan Yanto, mereka terluka saat membantu menangkap buaya penangkaran pada Sabtu (16/4/2022)  yang berada tidak jauh dari rumah mereka di Desa Talang Buluh.

Hendri yang ditemui di rumahnya mengaku, berkeinginan menangkap buaya yang tidak jauh dari rumahnya. Hal itu karena ingin memastikan keselamatan warga yang rumahnya dekat dengan kawasan rawa.

"Tahu sudah tertangkap, pihak dari BKSDA sama penangkaran datang dan membawa buaya yang kami tangkap. Sudah membantu malah disalahkan, kenapa tidak lapor dahulu. Selain itu, disalahkan menangkap buaya yang tidak menggunakan metode," katanya saat ditemui, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Pamit Ingin Jajan ke Warung, Tiga Balita di Sumsel Tewas di Kolam Renang Fibelia Tirta

Sudah mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan karena tergigit buaya, Hendri mengeluhkan ada dugaan warga tidak melapor temuan buaya tersebut.

Menurutnya, bukannya saat itu ia tidak mau melapor akan tetapi spontan melihat buaya yang sedang memakan ikan dari jaring yang dipasangnya.

"Agar tak hilang, sehingga membuatnya refleks untuk menangkap buaya tersebut," sambung ia.

"Ketimbang nanti hilang, terus muncul lagi. Ini yang membuat cemas, apalagi rumah saya di depan aliran sungai. Kalau banjir dan air naik lagi, ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama untuk anak-anak saya bagaimana. Ini saja, sudah membantu malah disalahkan apalagi bila ada korbannya," katanya.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan saat ini telah mengevakuasi 18 ekor buaya anakan yang lepas dari tempat penangkaran akibat meluapnya kolam penampungan usai terjadi hujan lebat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Diisi Mayoritas Napi Narkoba, 4 Lapas di Sumsel Adakan Program Rehabilitasi Narkoba

“Warga itu membantu kita memegang jaring saat evakuasi, sehingga telapak tangannya terluka ringan. Tapi sudah diobati, karena hanya luka ringan,”kata Kepala BKSDA Sumatera Selatan Ujang Wisnu Barata, melalui sambungan telepon, Senin (18/4/2022).

Ujang menjelaskan, mereka memperikarakan jumlah buaya yang lepas itu mencapai antara 20 sampai 30 ekor yang masih anakan. Saat ini, BKSDA pun sudah mendirikan posko untuk melakukan evakuasi kepada buaya yang lepas  di sekitar kawasan Banyuasin.

"Untuk sekarang ada satu posko, kami juga meminta bantuan dari pawang buaya dan komunitas reptil untuk melakukan evakuasi ini termasuk juga warga,”ujarnya.

Diungkapkan Ujang, lokasi penangkaran PD Budiman di Desa Tanjung Sari, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin itu merupakan tempat titipan buaya hasil tangkapan BKSDA Sumsel.

Hujan yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir membuat kolam menjadi meluap sehingga anakan buaya lepas dari kolam penangkaran. 

Selain itu, Ujang pun memastikan bahwa seluruh buaya yang lepas tersebut merupakan anakan bukan kawanan buaya dewasa. “Kami paham warga mulai takut karena masih ada buaya di sekitar tempat mereka tinggal. Kami sekarang sedang mengupayakan untuk mengevakuasi semuanya, termasuk kami mendirikan posko agar sama-sama bisa terpantau,”jelasnya.

Sebelumnya, puluhan buaya muara lepas dari kolam penangkaran yang berada di Desa Tanjung Sari, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kepala, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kontributor : Welly Jasrial Tanjung

Load More