SuaraSumsel.id - Politikus meninggalkan partai hingga pindah ke partai politik lain, seperti yang dilakukan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda akhir Maret lalu dianggap sebagai hal wajar pada model politik Indonesia saat ini.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik Sumatera Selatan atau Sumsel, Adrian Saptawan. Ia berpendapat pindah haluan politik memiliki alasan yang kuat, baik yang berhubungan erat dengan ideologi diri politikus tersebut dan tujuan lainnya."Kalau melihat dari model politik Indonesia sekarang itu hal yang wajar-wajar saja. Ini ada hubungannya dengan ideologi individu masing-masing, bukan Ideologi partai," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Kamis (7/4/2022).
Setiap partai politik, memiliki ideologi masing-masing yang membuat politikus memilih ideologi yang sesuai dengan prinsipnya dalam menjalankan kerja politik.
"Partai itu mempunyai aturan masing-masing yang mungkin dianggap mereka (politikus) tidak mendukung dari niat mereka sehingga pindah lagi. Jadi ideologinya, ideologi instan," paparnya.
"Kalau ideologinya yang seperti idealisme (kuat), saya rasa tidak semudah itu untuk pindah. Ini tidak terlepas dari suasana atmosfir politik indonesia saat ini," lanjutnya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya ini juga mengatakan saat ini orang-orang banyak yang berpolitik instan dengan tujuan tertentu.
"Ya, itu tadi banyak yang pindah-pindah. Mereka hanya fokus pada kekuasaan. Sedangkan partai politik itu mengandung idealisme," tambahnya.
Menurut Adrian, idealisme partai politik berfokus pada cita-cita masyarakat dan keinginan memperbaiki situasi negara ke masa lebih baik.
Dari tujuan tersebut, secara garis besar, partai politik Indonesia terbagi menjadi dua kelompok.
Baca Juga: Lima Jam Demonstrasi, DPRD Sumsel Terima dan Janji Teruskan Tuntutan Mahasiswa Aliansi BEM Se-Sumsel
Ada yang partai massa dan partai kader. "Partai massa inilah yang bersifat instan, karena kekuatannya hanya pada jumlah anggota. Meskipun ada idealisme tetapi mereka mengutamakan keanggotaan. Di sinilah banyak orang yang di dalamnya berpindah-pindah. Hanya karena mengandalkan suara," jelasnya.
Partai kader, Adrian menyampaikan, ia akan fokus yang dilakukan tidak hanya berkutat pada anggota, tetapi lebih mengutamakan kualitas ideologi dan pengabdian kepada bangsa bukan terhadap kekuasaan.
"Itu bedanya. Partai massa itu menekankan pada kekuasaan, sementara urusan yang lain kemudian. Kalau yang kader, ideologi kualitas kadernya dulu, baru kekuasaan nomer dua. Ini ciri khas partai di Indonesia sekarang," imbuhnya.
"Partai massa itu pada kuantitas, banyaknya anggota. Seandainya anggotanya dikit, mereka pindah, seandainya ada potensi partai yang banyak mendapatkan kekuasaan mereka masuk ke situ," sambungnya.
Sehingga, pilihan politikus yang meninggalkan dan pindah ke partai lain tergantung tujuannya, apakah untuk mendapatkan kekuasaan atau ingin memperjuangan idealisme dan cita-cita kemajuan bangsa.
"Kalau dia melihatnya sebagai suatu alat untuk mendapatkan kekuasaan, tentunya dia mencari partai yang bisa mendapatkan kekuasaan. Tetapi kalau dia kader, dia menekankan pada partai yang bisa menyampaikan aspirasi mereka secara kualitas," tegasnya.
"Tapi, pada akhirnya ini memang tentang kekuasaan semua. Tetapi berbeda, yang satu menekankan asal dapat saja atau instan. Sementara satu lagi berdasarkan kualitas. Kembali juga dengan orangnya, apakah ia masuk partai politik itu ingin berkuasa ataukah ingin mengabdi," bebernya.
Berita Terkait
-
Turut Serta! 8 Camat di Musi Banyuasin Mengaku Terima Suap Dana Bansos Beras Raskin
-
Tiket Pesawat Untuk Mudik Lebaran di Palembang Makin Diburu, Ada Peningkatan Penumpang Tahun Ini
-
Jadwal Buka Puasa Kota Pagar Alam Hari Ini, Jumat 8 April 2022
-
Jadwal Buka Puasa Kota Prabumulih Hari Ini, Jumat 8 April 2022
-
Jadwal Buka Puasa Kota Palembang Hari Ini, Jumat 8 April 2022
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Tak Sekadar Adu Jotos, Ini Dugaan Konflik Kepentingan di Balik Proyek IPAL Palembang
-
Viral Ricuh Rapat DPRD Palembang, ASN dan Anggota Dewan Adu Jotos Soal Proyek IPAL
-
Harga Spesial Sosis di Alfamart! Dari Kimbo Hingga Kanzler, Lebih Hemat Akhir Bulan Ini
-
Buruan Klaim! Link Dana Kaget Hari Ini, Saldo Gratis Langsung Cair Hingga Rp500 Ribu
-
BRI Peduli Serahkan Bantuan Langsung Kepada Masyarakat Terdampak Gempa Poso