Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 15 Januari 2022 | 19:05 WIB
Erick Thohir [Youtube/Akbar Faizal Uncensored]

SuaraSumsel.id - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong bahan tambang batu bara diolah (digasifikasi)  menjadi gas. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, di antaranya yang dapat memenuhi kebutuhan energi gas saat ini.

"Indonesia kaya akan Batu bara. Ini harus diolah atau digasifikasi sehingga batu bara ini kalau bisa menjadi Dimethyl Ether (DME) pengganti LPG dimana saat ini harga LPG mengalami kenaikan," ujar Erick Thohir saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Muhammadiyah Malang, seperti dipantau secara daring dari Jakarta, Sabtu.

Mmenurut Menteri BUMN, hal tersebut tidak bisa langsung diubah. Indonesia membutuhkan waktu, investasi serta teknologi dan hal itu harus dimulai dari sekarang.

"Karena kenapa ? Batubara pada tahun 2060 sudah tidak terpakai lagi untuk listrik. Karena kita akan memproduksi listrik dari energi baru terbarukan seperti matahari, tenaga panas bumi, air, angin. Mumpung batu baranya masih bisa dipakai maka kita lakukan gasifikasi untuk gas," kata Erick seperti melansir dari ANTARA.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Omicron Belum Ditemukan di Sumsel, Warga Diminta Tetap Waspada

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan proyek gasifikasi batu bara dapat memangkas impor gas elpiji sekaligus meningkatkan perekonomian nasional.

Gasifikasi batu bara memiliki nilai tambah pada perekonomian nasional secara makro. Selain itu, menghemat neraca perdagangan, mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG, dan menghemat cadangan devisa.

Pertamina sendiri telah melakukan penandatanganan amandemen kerja sama dalam proyek gasifikasi batu bara (DME Coal), Selasa (11/5/2021).

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik kerja sama tersebut. (ANTARA)

Baca Juga: Klasemen Sementara Tim Putri Proliga 2022: Palembang Bank Sumsel Babel

Load More