SuaraSumsel.id - Kawanan kerbau berjalan menyusuri rawa gambut, pagi itu. Hamparan rawa gambut yang membelah cakrawala menjadi pemandangan khas lanskap rawa gambut di Sumatera Selatan.
Kerbau-kerbau ini sengaja dilepasliarkan dari kandang yang jauh dari pemukiman. Beriringan kerbau-kerbau berendam ke rawa gambut yang merupakan habitatnya. Para pemilik pun telah menyiapkan makanan rumput di kandang.
Setelah diberi makan, kerbau betina digiring ke kandang untuk diambil susunya. Proses pemerahan susu kerbau dari membutuhkan teknik khusus. Susu hasil perasan pun diletakkan di botol-botol yang kemudian diolah.
Jumlah kerbau yang mencapai 500 ekor ini pun menjadi bagian dari sumber pendapatan warga desa. Setiap paginya, kerbau-kerbau ini menghasilkan susu yang bisa langsung dikonsumsi segar oleh anak-anak dan warga di desa atau oleh ibu-ibu dikelola lagi.
Salah satunya menjadi produk gulo puan (gula puan). Desa Bangsal di Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan ini telah mengenalkan makanan gulo puan sebagai makanan khas daerah.
Dengan kemasan yang menarik, gulo puan pun sudah dijual ke luar desa dan keluar Sumatera Selatan dengan berbeda varian harga mulai dari harga Rp17.500 per kemasan 50 gram hingga ke atasnya.
Ada gulo puan yang kini menjadi warisan tak benda oleh Unisco ini ada dijual langsung kepada pembeli, namun ada juga dengan perantara pedagang dan ada dijual melalui media sosial. Kekinian, gulo puan makin dikenal jika ada pameran antar kecamatan atau antar kabupaten di Sumatera Selatan.
“Setiap hari, pasti ada susu kerbau tersaji buat anak-anak desa. Bisa dibagikan atau dibawa ke luar desa (dijual),” ujar Kepala Desa Bangsal, Muhammad Hasan beberapa waktu yang lalu.
Selain gulo puan, juga ada dadih, mentega yang dihasilkan dari susu kerbau rawa. Dadih semacam pengelolaan lanjutan dari susu kerbau yang dimasak dengan menggunakan api sedang. Dadih bisa juga dipergunakan untuk memasak nasi minyak.
Baca Juga: Kaleidoskop Sumsel 2021: 5 Peristiwa Heboh, Donasi Palsu Rp2 Triliun Akidi Tio
Selain berbagai jenis makanan, kerbau pun memberi nilai tambah lainnya, yakni menjadi pupuk kompos.
Pupuk-pupuk cair ini yang kemudian diperuntukkan bagi tanaman pertanian. Di desa ini, pertanian dikembangkan baik hortikultura (sayur-mayur, buah-buahan) atau pun tanaman obat (apotek hidup). Berbagai jenis tanaman musiman di tanam, mulai dari sayur mayur hingga buah-buahan.
Tanaman obat yang ditanam di pekarangan juga beragam, terutama jenis rempah yang dibutuhkan untuk obat.
Tanaman dikembangkan mengandalkan pupuk dari kandang kerbau rawa, sekaligus proses pembuatan pupuk alami dari sampah-sampah domestik warga.
Dikatakan Hasan, masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dari alam dan lingkungan. “Sama-sekali mengandalkan pupuk alami, sehingga tidak harus membeli pupuk lagi,” katanya.
Warga Desa Bangsal bersepakat membagi ruang kelola bagi pertanian, peternakan dan perikanan dan peruntukkan lainnya secara bersama-sama.
Berita Terkait
-
H-1 Tahun Baru 2022, Harga Daging dan Telur Ayam di Palembang Masih Tinggi
-
4 Fakta Pimpinan Ponpes OKUS Rudapaksa Santriwati hingga Hamil
-
Masih Berpeluang di Leg 2 Piala AFF, Kapten Timnas Indonesia: Belum Usai
-
Gempa Bumi Magnitude 3,7 Guncang Muara Enim, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Kaleidoskop Sumsel 2021: 5 Peristiwa Heboh, Donasi Palsu Rp2 Triliun Akidi Tio
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Bukan Demo Biasa! Ribuan Siswa SMK Negeri 1 Indralaya Desak Kepsek Mundur: Karena Arogan!
-
Parfum Kesayanganmu Tiba-tiba Bau Aneh? Bongkar Rahasia 'Umur' & Tanggal Kedaluwarsanya
-
'Sakit' Lagi! Kejati Ancam Jemput Paksa Tersangka Korupsi 'Sultan Palembang' Haji Halim
-
Curhat Para Gubernur di Depan Menkeu Purbaya: Bagaimana Kami Bayar Gaji Ribuan Pegawai?
-
Siap-siap Tinggalkan Mobil! Aturan Baru Paksa Ribuan PNS Palembang Rasakan Naik Angkot