Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 27 Desember 2021 | 13:56 WIB
Banjir di kawasan jalan protokol Palembang [ist]

SuaraSumsel.id - Banjir yang terjadi di kota Palembang, Sumatera Selatan akhir pekan lalu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menggelar rakor.

Dalam rakor tersebut Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda menyebut terdapat lebih kurang 200 titik sumbatan pemicu banjir. Hal ini disebabkan banyak pendirian bangunan yang berada di atas saluran air sehingga adanya sungai yang mengecil.

"Hal ini (penyumbatan), juga penting sekali untuk kita petakan nanti terkait bagaimana penanganan banjir ke depan," tuturnya.

Fitri pun mengkritik BMKG mengenai penyebarluasan informasi iklim dan cuaca.

Baca Juga: Palembang Diguyur Gerimis, Ini Prakiraan Cuaca Sumsel 27 Desember 2021

"Seperti yang kita ketahui, tanggal 25 Desember waktu itu, musibah banjir yang dialami warga memang diakibatkan karena cuaca yang cukup ekstrim dan hujan yang cukup deras serta sungai musi yang sedang pasang," kata Fitrianti Agustinda.

Kehadiran BMKG merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menginformasikan terkait prediksi-prediksi cuaca. "Jadi nantinya kawan-kawan dari Dinas PUPR, Perkimtan, dan sebagainya bisa mengantisipasi kondisi saat ini," ujarnya.

Pemerintah kota Palembang mengoptimalkan pompa-pompa termasuk pompa-pompa portable sekaligus menormalisasikan sungai-sungai yang ada di kota Palembang

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel Wandayantolis MSi, menjelaskan informasi mengenai cuaca dan iklim akan disebarluaskan lebih jauh. Prakiraannya sampai tanggal 2 Januari, peluang curah hujan ekstrim di atas 50 mm perhari.

"Ini akan berdampak signifikan jika saat hujan ekstrim terjadinya pasang di laut sehingga menyebabkan tinggi muka sungai meningkat sehingga berdampak munculnya genangan," jelasnya.

Baca Juga: Sriwijaya Dempo Run di Sumsel Diharap Jadi Agenda Wisata Nasional

Load More