Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 27 Desember 2021 | 13:39 WIB
Banjir di Palembang. BPBD Kota Palembang Dinilai Lamban Data Korban Banjir [instagram]

SuaraSumsel.id - BPBD Sumsel sebelumnya menilai BPBD kota Palembang lamban mendata jumlah korban dari banjir yang terjadi akhir pekan lalu. Banjir yang terjadi di Palembang dilaporkan karena intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan debit air anak Sungai Musi meluap.

Kondisi tersebut diperburuk oleh faktor drainase kota yang kurang optimal. Kabid BPBD Sumsel, Ansori menilai pendataan atau perhitungan kerugian dilakukan oleh kota dan kabupaten.

Sehingga data itu pun dilaporkan ke pemerintah provinsi dan BNPB guna mengambil langkah-langkah evakuasi yang lebih cepat.

Ansori menilai BPBD kota Palembang kurang cermat dalam mengambil langkah pendataan korban.

Baca Juga: Palembang Diguyur Gerimis, Ini Prakiraan Cuaca Sumsel 27 Desember 2021

"Saya minta data berapa banyak yang terdampak juga belum ada waktu h+1. Rupanya kota juga tidak ada data berapa banyak yang terdampak itu," ungkap Ansori, Senin (27/12/2021).

Hujan intesitas tinggi yang mengguyur kota Palembanga, Sabtu (25/12/2021) pagi, menyebabkan banjir di seluruh kota Palembang.

Kepala Basarnas Kota Palembang, Herry Marantika mengatakan ketinggian banjir melebihi satu sentimeter. 

Dikatakan Herry, dari hasil pemantauan tim di lapangan, sekitar 4.000  Kepala Keluarga atau KK terdampak banjir. Ribuan KK yang terdampak banjir tersebar di lima Kecamatan. 

Lima Kecamatan yang terdampak cukup parah akibat hujan deras Sabtu lalu yakni, Kecamatan Ilir Timur II,  sebanyak 100 KK dengan  ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur I , 3.100 KK dengan  ketinggian air 25 cm, Kecamatan Ilir Timur III,  1.040 KK ketinggian air 40 cm, Kecamatan Kalildoni. 500 KK ketinggian air 50 cm.

Baca Juga: Sriwijaya Dempo Run di Sumsel Diharap Jadi Agenda Wisata Nasional

"Terparah di Kecamatan Sukarami, tepatnya di Perumahan Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan Sukajaya, RT 003 RW 007. Jumlah KK dalam RT  tersebut sebanyak 160 KK, yang terdampak 100 KK, jumlah rumah terendam lebih kurang 200, ketinggian air sepinggang orang dewasa 1 meter," tambahnya.

Selain melakukan pemantauan dan pendataan, Basarnas juga sudah melakukan evakuasi terhadap beberapa warga yang terdampak. Ada beberapa warga yang dibawa untuk di evakuasi dengan menggunakan perahu karet.

"Yang dievakuasi tim sar ada 9 orang, 5 dewasa, 2 bayi dan 2 anak-anak. Yang lain lebih memilih bertahan dirumah masing-masimg dengan berbagai pertimbangan," ungkapnya.

Load More