Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 23 Desember 2021 | 12:24 WIB
Nelayan di Bengkulu tak melaut karena cuaca memburuk. [Ist]

SuaraSumsel.id - Gelombang tinggi di perairan Bengkulu mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut. Nelayan mengatakan situasi tersebut membahayakan jika dipaksa melaut.

Zulkoto, nelayan tradisional di Pantai Malabero mengatakan cuaca buruk mengakibatkan dirinya memilih berhenti melaut. "Kami tidak melaut disebabkan karena gelombang tinggi yang terjadi di perairan Bengkulu," katanya.

Dengan situasi yang sama, perolehan ikan juga menipis," sambungnya.

 Sembari menunggu keadaan cuaca dan tinggi gelombang membaik, ia mengatakan para nelayan memperbaiki peralatan melaut dan mencari pekerjaan lainnya.

Baca Juga: Meski Berdamai, Polwan Polda Sumsel Laporkan Pemukulan Provos ke Denpom II Sriwijaya

Oleh karena itu, para nelayan di Malabero berharap, cuaca dapat kembali normal agar mereka bisa kembali melaut dan memenuhi kebutuhan keluarga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan bahwa tinggi gelombang di perairan Bengkulu mencapai empat meter.

Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar mengatakan gelombang tinggi mencapai empat meter terjadi di perairan Pulau Enggano.

"Sedangkan gelombang tinggi mencapai 3,5 meter akan terjadi di sebagian wilayah perairan Bengkulu," ujarnya.

Pergerakan pola angin dari wilayah utara Pulau Sumatra ke wilayah barat daya Samudera Hindia mencapai 30 knots atau 60 kilometer per jam.

Baca Juga: Tersangka Kasus Narkoba Indra Yosef, Dilantik Jadi Kades di Polda Sumsel

BMKG meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati saat mengunjungi wisata pantai di Bengkulu, sedangkan bagi masyarakat yang berada di pesisir pantai di minta untuk berhati-hati dan menghentikan sementara aktivitasnya di perairan pantai. (ANTARA)

Load More