SuaraSumsel.id - Kasus kekerasan sekaligus pelecehan seksual yang terjadi di lembaga pendidikan seperti halnya Unsri dikomentari Prof Yuwono.
Prosefor yang juga menjadi tenaga pendidik di Unsri atau Universitas Sriwijaya ini menyinggung soal akhlak tenaga pendidik. Dikatakan Prof Yuwono, manusia itu punya dua karakter sehingga bisa disebut bermanfaat, yakni karakter kinerja dan karakter akhlak.
Untuk karakter kinerja ini, juga didasari oleh talenta atau disebut syakilah. Kondisi yang membuatnya bisa bekerja dengan nyaman dan mencapai apa yang manjadi pilihannya.
"DI karakter kinerja didasari oleh talents atau syakilah sehingga ia bekerja dgn enjoy hingga mencapai passionate," tulisnya di media sosialnya.
Dia pun mengungkapkan jika manusia memiliki karakter kinerja yang bertingkat-tingkat, ada yang rendah, sedang dan tinggi.
Sedangkan karakter akhlak didasari iman, termasuk di dalamnya moral dan etika.
"Karakter akhlak tidak bertingkat-tingkat, melainkan baik atau buruk,"katanya
"Jika baik nilainya 1, bila buruk nilainya nol (0)", sambung Prof Yuwono.
Sehingga status manusia adalah perkalian dari dua karakter tersebut.
Baca Juga: Soal Pembatalan PPKM Level 3, Sumsel Masih Tunggu Surat Edaran
Orang yg kinerja tinggi sekaligus akhlak baik, ialah orang yang bermafaat, sedangkan orang yang kinerja tinggi tapi akhlak buruk bisa disebut orang yang tidak berguna.
"Sedangkan orang yg kinerja rendah tapi akhlak baik maka bisa dikatakan orang yang masih berguna," beber Prof Yu.
Diungkapkannya status bukan statis, namun dinamis.
"Boleh jadi saat ini kita sedang berkinerja rendah, lalu sadar dan memperbaiki kinerja, maka esok kinerja jadi sedang, atau lebih tinggi," ujarnya.
Namun, ika akhlak buruk, lalu tobat maka keesokkan harinya, dia harus memperbaiki akhlak.
"Kedua karakter itu harus kita perbaiki sepanjang waktu. Saya sakedar sharing, sebagai dosen saya berkinerja tinggi yaitu jadi profesor dalam tempo masa kerja 12 tahun, saya terus belajar memperbaiki kinerja ini. Sebagai muballigh, saya mengisi taklim di sana-sini, saya terus belajar mengamalkan apa yg saya sampaikan," ungkap Prof Yu yang juga pernah menjadi tenaga ahli Satuan Tugas atau Satugas COVID-19 Provinsi Sumsel ini.
Tag
Berita Terkait
-
Anak Mantan Presiden Habibie Maju Sebagai Calon Wakil Ketua Persatuan Insinyur
-
Belum Genap Sebulan, Segini Tarif Endorse Anak Kedua Raffi Ahmad Rayyanza
-
PPKM Level 3 Dibatalkan, Muktamar ke-34 NU di Lampung Dimulai 23 Desember 2021
-
Fakta-Fakta Kasus Pelecehan Seksual di Unsri, Jumlah Korban 7 Orang
-
Peta Sriwijaya FC Hadapi Persiba Balikpapan, Laga Pembuka Babak 8 Besar Liga 2
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bank Sumsel Babel Sabet Juara II BERES Award 2025, Tegaskan Dukungan bagi Pembangunan Daerah
-
Kondisi Terkini Banjir di Prabumulih: Ribuan Warga Terdampak, Evakuasi Masih Berlangsung
-
Kondisi Terkini Jembatan Kelekar Prabumulih: Ambruk Dihantam Arus Deras, Akses Masih Terputus
-
7 Bedak Padat untuk Touch up Praktis bagi Pengguna yang Sering Bepergian
-
5 Bank Digital untuk Atur Keuangan Lebih Rapi bagi Pasangan Muda dan Keluarga