SuaraSumsel.id - Satu anak beruang madu (Helarctos malayanus) ditemukan di kawasan lindung oleh patroli rutin perusahaan ke Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
Koordinator Konservasi PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries Muhammad Fauzan mengatakan anak beruang madu itu ditemukan tim patroli rutin perusahaan di kawasan lindung pada 2 Juni 2021.
"Setelah menunggu dua sampai tiga jam tidak ada tanda-tanda keberadaan induk beruang, maka tim patroli mengevakuasi anak beruang madu tersebut ke distrik," kata Fauzan setelah penyerahan anak beruang madu ke dinas.
Lalu anak beruang madu itu dibawa kembali di bawa ke kawasan lindung dengan harapan dapat dipertemukan dengan induknya. Namun induk beruang madu tidak juga muncul setelah seharian ditunggu di kawasan lindung.
"Oleh karena itu, anak beruang madu kemudian diserahkan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan selaku instansi teknis yang membina perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hutan di Sumatera Selatan," katanya dilansir dari ANTARA.
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan menyerahkan anak beruang madu itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menangani konservasi flora dan fauna.
"Setelah ini kami akan merawat, memonitor perkembangan, dan mengobservasinya," kata Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata.
Ia mengatakan, anak beruang yang diperkirakan berusia empat bulan itu akan dirawat sampai dinilai mampu bertahan hidup mandiri di alam liar.
“Mudah-mudahan nantinya kalau sudah usai satu sampai 1,5 tahun atau selama sudah menunjukkan sifat liarnya bisa dilepasliarkan,” kata dia.
Baca Juga: Wilayah Zona Merah di Sumsel Bertambah, Kini Palembang dan Muaraenim Zona Merah
Beruang madu termasuk satwa liar yang dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Wilayah Zona Merah di Sumsel Bertambah, Kini Palembang dan Muaraenim Zona Merah
-
Saat Digiring dan Ditahan, Mantan Sekda Sumsel Masih Genggam Ponsel
-
Mantan Sekda Sumsel dan Kadinsos Muba Ditahan Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya
-
Sumsel Perpanjang PPKM, Polda Gelar Doa Bersama Atasi COVID 19 dan Karhutla
-
Kopi Sumsel Bisa Tembus Pasar Eropa, Duta Besar: Penuhi Syarat Indikasi Geografis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Sumsel Jadi Tuan Rumah Rakernas Korpri 2025: Tonggak Baru Konsolidasi ASN Nasional
-
Akhir Penantian! Syifa Hadju Bilang 'Ya', Dilamar El Rumi di Swiss: Dia Adalah Rumah
-
Suasana Panik di Tengah Kota: Butik dan Kafe di Palembang Ludes Akibat Tabung Gas Meledak
-
Rezeki Nomplok! Klaim Sekarang 7 Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Langsung Masuk!
-
Jurnalis Muda Antusias Pelajari Transisi Energi di Sumsel: Dari Batu Bara ke Energi Hijau