SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumsel akhirnya memulai pembangunan jalan khusus angkutan batubara sepanjang 26,4 kilometer, yang digadang-gadang akan mengurai kemacetan parah di jalan nasional dan provinsi selama bertahun-tahun.
Jalan ini membentang dari wilayah tambang di Kecamatan Merapi Timur, Lahat, hingga ke jalur logistik di luar pemukiman padat penduduk.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Levi Bersaudara Abadi (LBA) dan resmi dimulai melalui prosesi peletakan batu pertama oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, di Desa Cempaka Wangi, titik awal konstruksi jalan hauling tersebut.
Rute Strategis: Menembus Hutan Produksi, Hindari Jalan Negara
Berdasarkan penjelasan di lapangan, jalan hauling ini akan melewati jalur eksisting di dalam kawasan hutan produksi terbatas (HPT) dan lahan konsesi industri tambang, sehingga tidak bersinggungan langsung dengan jalan umum seperti Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) maupun jalan kabupaten yang biasa dilalui truk batubara.
Beberapa titik penting dalam rute ini antara lain desa Cempaka Wangi (Merapi Timur) sebagai titik awal, lintasan menuju arah timur laut mengikuti area tambang aktif PT LBA, titik akhir menuju jalur distribusi logistik batubara di wilayah hilir Merapi yang terkoneksi dengan jalur kereta api maupun dermaga sungai.
Rute ini sepenuhnya berada di luar permukiman warga dan jalur padat kendaraan umum, menjadikannya alternatif bersih dan aman bagi distribusi batubara dari mulut tambang ke titik angkut akhir.
Pisahkan Jalan Warga dan Jalan Tambang
Selama ini, angkutan batubara menggunakan jalan negara seperti Jalinsum Lahat–Muara Enim dan Prabumulih–Palembang, yang berujung pada kemacetan parah, peningkatan angka kecelakaan, dan kerusakan jalan berat.
Baca Juga: Listrik Padam di Sejumlah Kawasan Palembang Hari Ini, Cek Wilayah dan Jadwalnya
Gubernur Deru menegaskan bahwa dengan rute hauling ini, truk batubara tidak lagi punya alasan melewati jalur umum.
“Rutenya sudah kita siapkan, jalannya dibuat khusus. Tidak boleh lagi ada truk batubara yang berseliweran di jalur masyarakat,” tegasnya.
Dampak Positif: Konektivitas Khusus untuk Logistik Tambang
Selain menghindari kawasan padat penduduk, rute ini diproyeksikan mempercepat waktu tempuh truk tambang hingga 40%. Hal ini juga akan menurunkan biaya logistik, sekaligus meningkatkan efisiensi pengangkutan hasil tambang dari wilayah Merapi.
Dengan rute yang lebih lurus, tanpa hambatan pemukiman dan tanpa lampu merah, kendaraan pengangkut batubara dapat beroperasi lebih cepat, aman, dan tanpa gangguan sosial.
Bupati Lahat Bursa Zarnubi menyebut bahwa proyek ini adalah model percontohan. Jika sukses, rute serupa akan diterapkan di kabupaten lain yang selama ini mengalami persoalan serupa seperti Muara Enim dan Banyuasin.
Berita Terkait
-
Listrik Padam di Sejumlah Kawasan Palembang Hari Ini, Cek Wilayah dan Jadwalnya
-
Kredit Usaha Rakyat Bank Sumsel Babel Tembus Rp557 Miliar, UMKM Sumsel Makin Bergeliat
-
Ngaben Massal di OKI: Harmoni Umat dan Warisan Budaya yang Menginspirasi Nusantara
-
6 Sumur Minyak Terbakar di Lahan PT Hindoli, Korban Luka, Siapa Biangnya?
-
Libur Sekolah Bikin Harga Ayam Melejit, Begini Cara Sumsel Kendalikan Inflasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
BP BUMN dan Danantara Gerakkan 1.000 Relawan Sambut Hari Bela Negara, Hadir di Wilayah Terdampak
-
BRI Dukung Proses Pemulihan Pascabencana di Sumatera secara Sosial Maupun Ekonomi
-
Bank Sumsel Babel Apresiasi Pelajar Berprestasi melalui Tabungan Pesirah Junior
-
Rumah Sri Ksetra Raih Anugerah Kebudayaan, Simbol Kekayaan Budaya Sumatera Selatan