SuaraSumsel.id - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB SMA sedejat di Sumatera Selatan diumumkan Senin (12/6/2021) siang ini.
Sekolah favorit mengaku sering orang tua memaksa agar anaknya diterima di sekolah tersebut meski jaraknya tidak memenuhi.
Hal ini terjadi di SMA Negeri 3 Palembang. Dalam pengumuman hari ini, terdapat 68 siswa yang gagal masuk dengan sistem zonasi. Hal ini dikarena jarak berdasarkan google map (peta google) tidak memenuhi syaratnya.
Kegagalan ini akhirnya menimbulkan rasa kecewa dari siswa hingga orang tua. Ketua Penerimaan Peserta Didik Daru (PPDB) SMA Negeri 3 Palembang, Aklani mengungkapkan sekolah sering mendapatkan protes dari wali murid, mulai dari jaringan yang tidak stabil saat mendaftar, hingga ketidaklulusan di jalur zonasi karena rumahnya berjarak jauh.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa saat Lebaran di Rumah Wong Palembang Ramai Makanan
Padahal berdasarkan web ppdbsusmel.net telah dijelaskan, jalur zonasi memang diperuntukan bagi siswa yang berdomisili dengan jarak terdekat dengan sekolah tujuan berdasarkan google maps.
“Prinsip PPDB sekarang ialah keadilan pemerataan jadi yang berdomisili terdekat kemungkinan bisa lulus jalur zonasi lebih besar. Yang diterima jarak terjauhnya yaitu 1.290,01 kilometer, dan jalur zonasi ini tidak melihat nilai tapi ditentukan dengan google maps yang dilihat dari alamat kartu keluarga (KK)," terang Aklani.
Pemaksaan orang tua, diakui Aklani juga menempuh berbagai cara misalnya sengaja mendatangi sekolah agar masuk jalur zonasi dengan membawa persyaratan yang tidak sesuai.
"Ada yang membawa KK rekayasa alias palsu, tapi kan bisa dilihat keasliannya dan kapan dibuat, apalagi ketentuannya domisili minimal satu tahun,"ungkapnya.
Meskipun pendaftaran sudah berlangsung online di web ppdbsumsel.net Aklani menyebutkan masih terdapat keluhan orang tua calon siswa.
Baca Juga: Firli Bahuri Kembali Dilaporkan Soal Sewa Helikopter saat Mudik ke Palembang
"Sistem PPDB saat ini sudah lebih transparan, sehingga jika tidak lulus lebih baik orang tua mencari sekolah lain dan tidak menghalalkan segala cara termasuk menyogok," harapnya.
Berita Terkait
-
Siapa Haji Alim? Konglomerat Palembang Bergelar Kemas, Punya Banyak Istri, Kini Jadi Tersangka Korupsi
-
Kasus Penggelapan Beras 15 Ton, Sopir Punya Peran Penting dari Penyedia Ekspedisi
-
Taman Kambang Iwak, Pesona Wisata Gratis di Tengah Kota Palembang
-
Melihat Megahnya Stadion Bumi Sriwijaya Palembang Usai Direnovasi
-
Fakta-fakta Rombongan Mabuk Narkoba Tabrak Keluarga di Pekanbaru, Tinggalkan Anak Yatim Piatu
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Waktu Imsak dan Buka Puasa di Palembang, Lubuklinggau, Prabumulih dan Pagar Alam 13 Maret 2025
-
Kapal Bermuatan Batu Bara Hantam Rumah Apung di Sungai Musi, Warga Panik
-
Dukung Pers Berkualitas, Gubernur Herman Deru Apresiasi Perjalanan 11 Tahun Suara.com
-
Bos Cuci Mobil di Prabumulih Tewas Tragis, Dua Karyawan Ditangkap Bawa Kabur Mobil Korban
-
Dukung Perekonomian Banyuasin, Gubernur Sumsel Luncurkan KMP Putri Leanpuri