Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 26 Januari 2021 | 18:24 WIB
Pengajian (Shutterstock). Ormas NU di Sumsel juga ingin sinergis wujdukan biodiesel bersih.

SuaraSumsel.id - Ormas Islam Nahdatul Ulama (NU) Sumatera Selatan menyatakan ingin turut mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.

Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Sumsel,  Amiruddin Nahrawi menyatakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan akibat dari ketimpangan kepemilikan lahan yang dimiliki oleh masyarakat dan perusahaan. Akibatnya, kerusakaan lingkungan terjadi dan merugikan masyarakat.

"NU menerima serapan aspirasi dari masyarakat dari berbagai lembaga masyarakat sehingga bisa memberikan masukkan dan solusi terhadap persoalan bangsa," ujarnya, belum lama ini.

Karena itu, pemerintah juga hendaknya mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat agar tidak muncul berbagai fenomena yang merugikan. 

Baca Juga: Menilik Jalan Tol Kayuagung - Palembang - Betung yang Diresmikan Jokowi

Ormas juga bisa mendorong pemerintah agar lebih tegas terhadap perusahaan - perusahaan yang merugikan, misalnya perusahaan yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (Kathutla).

Karena menurut ia, kerusakan di bumi disebabkan karena masyarakat yang memiliki kekuasaan melakukan kerusakan. Misalnya, kerusakan yang muncul akibat adanya sifat tamak dan rakus.

"Sehingga banyak perusahaan yang tidak profesional dan mengakibatkan kerusakan. Karena orang yang diberi amanah, cendrung tidak amanah dan tidak kompeten di bidangnya. Maka rusaklah kita, akhirnya berimbas pada kehidupan generasi selanjutnya," terang ia.

Perusahaan yang demikian hendaknya dihapus (blacklist), karena akan bisa mengakibatkan kerusakan lainnya. "Apalagi masyarakat juga tidak memperhatikan persoalan tersebut," ucapnya.

Dengan kondisi yang terus dibiarkan, Amiruddin memprediksikan potensi bencana akan lebih besar hingga akan mengakibatkan kerugian juga yang dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Lima Daerah di Sumsel Ini Terima Vaksin Tahap Kedua

"Karena itu, NU juga turut bekerjasama mengawasi implementasi program pemerintah pusat dan daerah terkait lingkungan hidup dan perhutanan sosial, terkait reforma agraria dan biodiesel yang bersih di Sumsel. Program demikian harus tepat sasaran hingga mampu meningkatkan  kesejahteraan umat dan lingkungan hidup yang lestari," ungkapnya.

Manajer Projec Perhimpunan Lingkar Hijau, Hadi Jatmiko kunjungan pada ormas islam ialah upaya pelestarian lingkungan dengan pendekatan pada tokoh-tokoh masyarakat islam. Sehingga, pesan pelestarian akan bisa sampai kepada umat dan masyarakat, misalnya guna mewujudkan biodiesel bersih.

Pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar mengatur mengenai pencampuran bahan bakar solar dengan biodiesel secara bertahap.

"Pemerintah juga telah mengeluarkan KepMen ESDM Nomor 252.K/10/MEM/ 2020 terkait tentang Penetapan Bahan Usaha (BU) BBM dan BU BBN jenis biodiesel serta alokasi besaran volume untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar. Kebijakan seperti ini hendaknya juga turut diawasi bersama dengan ormas agama," terang Hadi.

Load More