Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 21 Desember 2020 | 21:36 WIB
Pasar ikan modern di Palembang [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Awal November lalu, pasar ikan modern di Palembang, Sumatera Selatan diresmikan langsung oleh mantan  menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo.

Namun sejak diresmikan untuk umum, banyak kos yang belum banyak diisi pedagang dan dikunjungi masyarakat.

Kondisi sepinya aktivitas jual dan beli di pasar tersebut diungkapkan Rahmad salah seorang pedagang di Pasar Ikan Modern Palembang.

"Sekarang ini banyak pedagang mulai menghentikan sementara kegiatan penjualan ikan karena pembeli sepi atau tidak sesuai dengan harapan. Pembeli pada hari biasa seperti hari ini paling banyak belasan orang, sedangkan pada akhir pekan Sabtu dan Minggu jumlah pembeli sedikit meningkat sekitar 20 -40 orang," ujarnya dilansir Antara.

Baca Juga: Kini Tes Swab Covid 19 di RS Pupuk Sriwijaya Palembang Bisa Lebih Cepat

Untuk mengatasi masalah sepinya aktivitas jual beli tersebut, diharapkan pihak BUMD yang mendapat kepercayaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengelola pasar ikan modern tersebut membuat trobosan yang bisa menarik masyarakat berkunjung dan memotivasi pedagang terus semangat berjualan.

Jika kondisi sepi tersebut tidak segera diatasi, pasar ikan modern yang dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah itu bisa ditinggal pedagang dan pembeli.

Untuk biaya operasional, pedagang harus mengeluarkan uang jaminan Rp1,1 juta, kemudian uang bulanan lapak Rp400.000 dan uang harian untuk kebersihan Rp9.000.

Melihat kondisi sepi sekarang ini, biaya operasional tersebut cukup membebani pedagang dan bisa membuat pedagang mengalami kerugian besar jika tidak segera dicarikan solusinya, kata Rahmad.

Sebelumnya Direktur Logistik KKP, Innes Rahmania ketika meninjau persiapan peresmian pasar ikan modern Palembang, November lalu menjelaskan pasar tersebut merupakan pasar ikan modern pertama di Pulau Sumatera.

Baca Juga: Warga Kertapati Geger, Mayat Perempuan Ditemukan di Tengah Semak

"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan Kota Palembang menjadi salah satu dari tiga kota di Indonesia yakni Bandung, Jakarta dan Palembang, yang menjadi percontohan pembangunan pasar ikan modern," ujarnya.

Pasar ikan modern Palembang dibangun di lahan seluas 9.000 meter persegi kawasan Jalan MP Mangkunegara, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) III.

Pasar ikan modern tersebut menjadi pusat penjualan ikan segar yang dihasilkan nelayan dari provinsi setempat.

Pasar tersebut terdapat 200 lebih lapak yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemkot Palembang di bawah manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Palembang Trading and Logistics (Patralog).

Pasar Ikan Modern Palembang dilengkapi berbagai fasilitas, seperti gudang berpendingin (cold storage) untuk tempat penyimpanan ikan, lahan parkir cukup luas, serta instalasi pengolahan air limbah (ipal) dengan kapasitas hingga 50 meter kubik, kata Innes.

(ANTARA)

Load More