Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 19 Desember 2020 | 18:24 WIB
Uji sampel tes swab (Antara)

SuaraSumsel.id - Pemeriksaan usap Covid 19 yang dilakukan Rumah Sakit Pupuk Sriwijaya Palembang bisa lebih cepat. Cukup dengan satu hari, hasil pemeriksaan laboratorium tersebut sudah bisa diketahui.

Sebelumnya rumah sakit ini memerlukan waktu hingga 2-3 hari dalam pemeriksaan. Hal ini dilakukan guna meminimalkan masa jeda yang berpotensi memperbanyak kasus positif.

Direktur Utama RS Pusri Prof Yuwono di Palembang, mengatakan pemeriksaan usap dilakukan tim khusus di laboratorium PCR RS Pusri dengan rata-rata sampel usap diperiksa saat ini mencapai 200 sampel per hari.

"Kami mengupayakan ketika swab itu masuk pada pagi hari maka sorenya sudah ketahuan negatif atau positif, jadi bisa langsung diputuskan harus dirawat, isolasi atau tidak," ujarnya

Baca Juga: Dinkes DKI: 51 Persen Tes Covid-19 di Jakarta Dilakukan Mandiri

Menurut Prof Yusri yang juga pakar biomolekuler Universitas Sriwijaya, masa jeda hasil swab dua hingga empat hari menjadi salah satu potensi bertambahnya kasus terpapar virus tersebut, karena yang bersangkutan tidak mengetahui statusnya.

"Seharusnya setelah menjalani uji usap maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar", tegas dia.

Jika orang itu masih beraktivitas di luar ruangan, apalagi berada di wilayah publik dan ternyata hasil tes usapnya positif, maka ada kemungkinan orang tersebut sudah menularkan banyak virus kepada orang lain.

Terutama jika orang tersebut memiliki gejala ringan dan memiliki riwayat berkerumun maka potensi  penularan semakin besar.

Selain itu RS Pusri Palembang juga membentuk tim khusus rawat jalan untuk mengontrol kasus-kasus positif yang menjalani isolasi mandiri agar proses isolasi berjalan sesuai arahan.

Baca Juga: Tak Becus Lakukan Tes Covid-19, Pekerja Indonesia Dilarang Masuk Taiwan

"Kami menyadari kebanyakan kasus isolasi mandiri tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," katanya.

Tim rawat jalan itu bertugas melacak kontak kasus dan menguji swab serta memberikan layanan konsultasi baik tatap muka maupun lewat telepon, konsultasi dinilai penting agar kasus konfirmasi lebih memahami perkembangan kondisinya.

(ANTARA)

Load More