SuaraSumsel.id - Peringatan Hari Pahlawan ke 20 Indonesia memberikan kenangan bagi masyarakat Palembang, Sumatera Selatan.
Serangkaian peringatan itu, Jembatan Musi, - nama sebelum Jembatan Ampera diresmikan.
Berdasarkan Koran Harian Nasional pada buku yang ditulis Dedi Irwanto Muhammad Santun, pada halaman 223 menceritakan Presiden Soekarno dengan situasi kemelut politik yang timbul dari Gerakan Satu Oktober (Gestok) memberikan restu kepada Kepala Daerah Sumatera Selatan Gubernur Brigjen Abujazid Bastomi meresmikan dan membuka jembatan tersebut bagi lalu lintas umum.
Peresmian tersebut berlangsung pada 12 November 1965, bertepatan dengan serangkaian peringatan Hari Pahlawan ke 20 Indonesia.
Peresmian ini ditulis sebagai pembawa semangat kepahlawanan bangsa yang diharapkan menjadi simbol pemersatu bangsa.
Kehadiran jembatan ini menjadi cambuk pemecu seluruh jiwa masyarakat Indonesia pada umumnya dan Palembang pada khususnya guna mengurangi dikotomi seberang ilir dan seberang ulu.
Dalam buku tersebut juga ditulis, jika Gubernur Abujazid Bastomi mengatakan jika rakyat Sumatera Selatan telah menerima hadiah di hari Pahlawan dari Bung Karno.
Menurut Gubernur, hadiah tersebut berupa jembatan yang megah di jantung kota Palembang dan menjadi kebanggan masyarakat Palembang pada khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya.
“Jembatan Musi yang megah tersebut, sebagai pernyataan terima kasih, kepada Paduka Jang Mulia (PJM), Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan Pemimpin besar revolusii diberi nama Djambatan Bung Karno,” tulisan di buku tersebut.
Baca Juga: FPI Sumsel Ikut Sambut Rizieq Sihab di Jakarta, Pilih Tol Ketimbang Pesawat
Pemberian nama tersebut sudah terlebih dahulu dibahas dalam sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD GR) Sumatera Selatan secara aklamasi. Sidang memutuskan menamai Jembatan Musi itu dengan Djemabtan Soekarno atau Bung Karno.
Pemberian nama Bung Karno terhadap jembatan tersebut sebagai simbolisme terima kasih rakyat Sumatera Selatan kepada peranan dan dedikasi Soekarno dalam merealisasikan cita-cita masyarakat lokal Palembang dan Sumsel.
Dalam buku itu itu ditulis, menciptakan Palembang pasca kolonial, mau tidak mau Paduka Jang Mulia Soekarno memainkan kontrol yang tidak kecil.
Jika bukan karena Soekarno, barang kali jembatan di atas Sungai Musi yang menjadi impian warga kota sulit untuk dibangun di kota Palembang.
“Bagi Soekarno membangun Palembang, ialah membangun Indonesia. Membangun Jembatan Sungai Musi bukan hanya kebutuhan masyarakat Palembang melainkan seluruh Indonesia. Karena itu, Indonesia harus dikotakan dalam kota Palembang bersamaan pembangunan Jembatan Musi,” tulisan di buku itu.
Dalam kunjungan di Palembang selama dua hari, Soekarno menyempatkan berlayar di Sungai Musi sekaligus melihat bakal lokasi pembangunan proyek Jembatan Musi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
SFC Gaet AKBP Mario Ivanry Jadi Asmen Baru: Siap Dampingi Wapres di Laga Home
-
PT Semen Baturaja Tegaskan Integritas dan Keterbukaan Usai Penggeledahan Kejati Sumsel
-
DJP Klarifikasi Video Menkeu Purbaya Sidak Pegawai Pajak: Olahraganya Usai Jam Kantor
-
Tragis di Pulau Seliu Belitung: Kapal Tenggelam, 1 ABK Tewas Saat Evakuasi
-
Sinergi BRI dan Pemerintah Daerah Majukan Desa BRILiaN