SuaraSumsel.id - Pemerintah telah memutuskan libur panjang dan cuti bersama seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 28 dan 30 Oktober 2020.
Para ulama sendiri tak sedikit yang silang pendapat terkait hukum rayakan Maulid Nabi. Maulid Nabi telah menjadi salah satu perayaan umat Islam yang telah mengakar dengan budaya Indonesia.
Mereka yang melarang memeringati Maulid Nabi lantaran menganggapnya sebagai sebuah bid’ah.
Lantas, bagaimana tanggapan tokoh intelektual Islam sekaligus pendiri Pusat Studi Al Quran, Quraish Shihab?
Baca Juga: Sempat Cium Perut Istrinya Saat Pergi Kerja, Prans Ditujah Rekan Kerja
Disitat dari Hops.id—jaringan Suara.com—Rabu (28/10/2020), Quraish Shihab membenarkan, hingga kini ada perbedaan pendapat mengenai hukum merayakan Maulid Nabi.
Sedangkan menurut dia, memeringati Maulid Nabi sendiri bukan ibadah murni. Namun tetap mendapat pahala lantaran telah mensyiarkan Nabi Muhammad SAW kepada banyak orang.
Quraish Shihab berpendapat, sebelum mencintai sesuatu, kita harus terlebih dulu mengenal dan memahaminya. Itulah mengapa, dengan merayakan Maulid Nabi, orang lain menjadi kenal dengan Nabi Muhammad.
Hal itu, kata dia, merupakan satu langkah menuju cinta.
“Jangankan membicarakan tentang kehebatan Nabi, atau tentang ajaran Nabi. Maaf-maaf, hubungan mesra antara suami istri itu dapat pahala. Apalagi ini (Maulid Nabi),” ujarnya.
Baca Juga: Pengantin Baru Tewas Bersimbah Darah, Diserang Bertubi-Tubi Pakai Pedang
Lebih jauh, Quraish Shihab memastikan, Nabi Muhammad sendiri acap ‘merayakan’ hari kelahirannya. Yakni dengan melakukan ibadah puasa.
Maka, secara tak langsung Quraish berpendapat, merayakan hari kelahiran sebenarnya tak masalah, asalkan melalui cara-cara baik. "Dalam Shahih Muslim ditanya Nabi ‘kenapa Nabi berpuasa pada hari Senin?’ Beliau menjawab 'Itulah di mana hari aku lahir'," terangnya.
Dinasti Abbasiyah
Pada kesempatan yang sama, Quraish Shihab mengatakan, perayaan Maulid Nabi sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun baru dibuat meriah pada zaman Dinasti Abbasiyah. Khususnya, di masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.
"Dia (Al-Hakim Billah) merayakan Maulid Nabi dengan keluar bersama permaisurinya dengan mengenakan pakaian yang indah," kata dia.
Di Indonesia sendiri, Maulid Nabi biasanya diperingati dengan berbagai bentuk perayaan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
Terkini
-
Motivasi Langsung dari Gubernur, Ini Pesan Herman Deru untuk Generasi Muda Sumsel
-
Makin Mudah! Ini 7 Titik Pengisian Mobil Listrik di Tol Sumatera Selatan 2025
-
Biar Tahan 10 Tahun, Ini 6 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik yang Benar
-
Lebih Nyaman atau Lebih Sexy? Ini Bedanya Push-Up Bra dan Bralette 2025
-
Dapat Saldo Dadakan! Klaim Sekarang 5 Link DANA Kaget Terbaru