SuaraSumsel.id - Forum Masyarakat Penyelamat Hutan Alam Sumatera Selatan-Jambi (Formaphsi) menyurati Presiden Joko Widodo, terkait rencana pembangunan jalan angkut tambang batubara melintasi hutan alam dataran rendah tersisa di perbatasan Sumatera Selatan-Jambi.
Surat bertanggal 2 Oktober tersebut berisikan permohonan kepada Presiden mengalihkan jalan tambang batubara keluar dari hutan alam karena masih ada beberapa alternatif rute jalan yang bisa dimanfaatkan.
“Kami khawatir, jika hutan alam dataran rendah tersisa dilintasi jalan angkut tambang batubara, hal itu akan memicu terjadi perambahan, pembalakan bahkan kebakaran hutan yang dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi intensitasnya,” ungkap Perwakilan Formaphsi Sumatera Selatan, Adiosyafri kepada Suara.com, Minggu (11/10/2020).
Formaphsi merupakan forum beranggotakan masyarakat adat, masyarakat sipil, mahasiswa, kalangan akademisi, baik yang berkedudukan di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi maupun dari provinsi lain, dengan jumlah anggota mencapai 250 orang.
Baca Juga: Geng Motor Gebuki Warga saat Ngeronda, Pos Kamling Diserang Pakai Petasan
Mereka bergabung karena menaruh kepedulian sekaligus keprihatinan terhadap nasib hutan alam dataran rendah di Sumatera yang tersisa tinggal 350 ribu ha, dan sekitar 100 ribu ha berada di perbatasan Sumsel-Jambi.
Menurut Adiosyafri, sebelum menyurati Presiden, Formaphsi telah menyampaikan keberatan pembangunan jalan tambah itu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), baik secara langsung kepada Menteri Siti Nurbaya maupun melalui Dirtjen terkait.
“Bukan keberatan yang didengarkan. Menteri Siti Nurbaya malah menerbitkan IPPKH kepada PT Marga Bara Jaya (PT. MBJ) untuk membangun jalan tambang,” terang Adios sembari menabahkan IPPKH yang diterbitkan Menteri LHK berdasarkan SK.816/Menlhk/ Setjen/PLA.0/ 10/2019.
Rencananya, PT MBJ akan membangun jalan dari lokasi tambang batubara di Musirawas Utara, menuju stockpile di Musi Banyuasin, sepanjang 93 km dengan lebar 60 meter.
Sepanjang 39 km di antaranya melewati Hutan Harapan, yang saat ini sedang memulihkan ekosistem hutan dataran rendah Sumatera seluas 98.500 ha akibat dieksploitasi perusahaan HPH selama puluhan tahun.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie : Presiden Bisa Tangguhkan UU Omnibus Law Setahun
Sebetulnya ada beberapa rute alternatif jalan yang bisa digunakan PT MBJ untuk mengangkut batubara tanpa harus melintasi hutan alam dataran rendah. Bahkan beberapa rute alternatif jalan itu sudah dimanfaatkan sebelumnya.
Sayangnya, PT MBJ yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Grup, tetap bersikukuh membangun jalan melintasi hutan alam dataran rendah.
Karena itu, Ia berharap, Presiden Joko Widodo memperhatikan aspirasi masyarakat dari berbagai kalangan, yang khawatir dengan nasib hutan alam dataran rendah Sumatera yang makin tergerus. “Jika tidak sekarang diselamatkan, tidak sampai menunggu 5 tahun, hutan alam dataran rendah Sumatera akan tinggal nama, karena jalan yang dibangun akan membuka akses sebesar-besarnya kepada berbagai pihak untuk kepentingan perambahan,” tegas Adios.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Begini Cara BUMN Semen (SIG) Jalankan Operasional Keselamatan Pertambangan
-
Mantan Bos Timah Buka-bukaan Soal Keterlibatan Penambang Rakyat dan Smelter Swasta
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
-
Tingkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa, Psikologi UNJA adakan Seminar
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Langkah Inovatif Bank Sumsel Babel di HUT ke-67 untuk Masa Depan Berkelanjutan
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif