Pemerintah Jepang ingin tetap berdiplomasi dengan Indonesia, guna memulihkan dosa dan citra sebagai negara jajahan sekaligus keinginan mendapatkan hasil bumi.
Indonesia sempat meminta 17,5 miliar USD guna mengganti kerusakan akibat jajahan namun Jepang sempat menolak. Beberapa kali perundingan juga tidak menemukan jalan kesempatan.
Saat perundingan dilanjutkan, Indonesia yang diwakili Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, Iwa Kusumasumantri dan Mohammad Hatta berhasil mendapatkan kesepatan dengan dana penggantian sebesar 223,08 juta USD.
Oleh Presiden Soekarno, dana tersebut digunakan membangun mega proyek, salah satunya Jembatan Ampera.
Dibangun Tiga Tahun
Proses pembangunan jembatan Ampera ini juga tergolong cepat. Dengan teknologi canggih yang menyertainya, jembatan ini awalnya ingin diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun.
Pemasangan tiang pancang Jembatan Ampera dilakukan pada 10 April 1962 oleh Presiden Soekarno menargetkan pembangunan akan selesai pada tahun 1964.
Akan tetapi, target pembangunan tersebut tidak tercapai dan baru diresmikan pada 30 September 1965, yakni 55 tahun yang lalu.
Anggaran pembangunan jembatan menelan 10.525 juta USD dengan tambahan kontrak sebesar USD 4.500.000 pada 14 Desember 1961.
Baca Juga: Polda: Tak Ada Nobar Film G30S/PKI di Sumsel
Tiga Kali Berganti Nama
Jembatan yang menghubungkan masyarakat di hilir dan hulu kota Palembang ini juga sempat berganti nama. Awalnya, pembangunan jembatan yang berusaha menyatukan masyarakat di dua kawasan Palembang ini bernama Jembatan Musi atau dikenal Proyek Musi.
Proyek Musi diambil dari nama Sungai Musi yang menjadi pemisah antar Palembang di hilir dan di hulu.
Setelah pembangunan diusulkan dan dilakukan pelaksanaan, jembatan ini pun diproyeksikan bernama Jembatan Soekarno. Yakni nama yang dipilih sekaligus penghargaan kepada Presiden Soekarno yang telah berhasil membangun jembatan menyatukan masyarakat di Palembang.
Namun nama Jembatan Soekarno tidak berlaku lama.
Setelah terjadi pergolakan politik tahun 1966, terjadi gerakan anti Soekarno yang sangat kuat, maka berpengaruh pada nama jembatan ini, yang akhirnya diubah menjadi Jembatan Ampera. Kata Ampera ialah akrononim dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Sumsel Jadi Tuan Rumah Rakernas Korpri 2025: Tonggak Baru Konsolidasi ASN Nasional
-
Akhir Penantian! Syifa Hadju Bilang 'Ya', Dilamar El Rumi di Swiss: Dia Adalah Rumah
-
Suasana Panik di Tengah Kota: Butik dan Kafe di Palembang Ludes Akibat Tabung Gas Meledak
-
Rezeki Nomplok! Klaim Sekarang 7 Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Langsung Masuk!
-
Jurnalis Muda Antusias Pelajari Transisi Energi di Sumsel: Dari Batu Bara ke Energi Hijau