SuaraSumsel.id - Tragedi 30 September 1965 menyisahkan banyak kisah memilukan. Indonesia harus kehilangan tujuh perwira di Angkatan Darat (AD) termasuk Ahmad Yani, yang kala itu menjabat Panglima TNI AD berpangkat letnan jenderal (letjen).
Panglima TNI AD Letjen Ahmad Yani pun meninggalkan kisah tersendiri bagi Ibu Kota Sumatera Selatan, Palembang.
Siang hari pada 30 September 1965, sekira pukul 10.00 WIB, jenderal kelahiran Purworejo ini berada di Kota Palembang.
Kedatangannya guna meresmikan jembatan yang menjadi ikon kebanggan Kota Pempek, yakni Jembatan Ampera yang namanya diberikan Presiden RI pertama, Soekarno.
Baca Juga: Update Covid 19, Sumsel Bertambah 110 Pasien Hari Ini
Jembatan terpanjang Asia Tenggara kala itu direncanakan bisa dinikmati oleh masyarakat Palembang.
Peresmian dilakukan dengan penekanan sirine sebagai tanda selesainya jembatan, dilaksanakan oleh Letjen Ahmad Yani didampingi Gubernur Sumatera Selatan Brigjen TNI H Abu Yasid Bustami yang menggantikan Presiden Soekarno karena berhalangan hadir pada kesempatan tersebut.
Setelah peresmian, Ahmad Yani langsung menuju Lapangan Terbang Talang Betutu yang berada di kawasan KM 11 Palembang untuk bertilak menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kisah yang bersumber dari jurnal Kabib Soleh adan Dina Nindiati, tahun 2008, Universitas Palembang yang ditulis oleh akun instagram Palembang_Viral.
Sumber lain juga menyebutkan, kedatangan Ahmad Yani di Palembang menjadi momen terakhir sang panglima.
Baca Juga: Polda: Tak Ada Nobar Film G30S/PKI di Sumsel
Merunut pada catatan sejarah yang ada, Presiden Soekarno meresmikan pemasangan tiang pancang perdana Jembatan Ampera pada April 1962.
Pembangunan jembatan tersebut ditargetkan pengerjaannya selesai dalam dua tahun agar dapat digunakan masyarakat Palembang. Namun kenyataannya, target tersebut meleset.
Jembatan yang membelah Sungai Musi ini baru rampung dikerjakan pada tahun 1965. Kemudian diresmikan pada 30 September 1965, tepat 55 tahun silam.
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Anggota KPPS 21 Tahun Meninggal Dunia di Tengah Tugas Pemungutan Suara
-
Quick Count Pilkada Sumsel 2024: Herman Deru-Cik Ujang Unggul 73 Persen
-
Viral TPS di Ogan Ilir Dekorasi Ala Kondangan, Warga Serasa Hadir di Pesta
-
Update Real-Time! Cek Hasil Hitung Cepat Pilkada Sumsel 2024 Situs Resmi KPU
-
Meriahkan Akhir Tahun! Wyndham Opi Gelar Lighting Ceremony Season of Gift & Feast