SuaraSumsel.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang menilai perlunya penegakkan disiplin yang tegas guna menumbuhkan kesadaran memakai masker kepada masyarakat.
Apalagi, jumlah pasien terkonfirmasi virus masih fluktuatif di Sumatera Selatan.
Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Husein Palembang menyatakan sudah kewalahan atas peningkatan jumlah pasien yang melebihi kapasitas tempat tidur perawatan pasien covid 19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Palembang, Dr. dr Zulkhair menilai menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bukan perkara mudah. Apalagi berurusan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Seperti ini contohnya, menyuruh orang pakai masker itu mirip menyuruh orang pakai helm,” ujarnya dihubungi SuaraSumsel.id.
Dahulu, menyuruh pengendara menggunakan helm saat berkendara motor juga sulit. Berapa lama, kebiasaan tersebut akhirnya bisa berubah dengan kesadaran akan keselamatan berkendaraan.
“Permasalahan saat ini, kita harus mendorong kebiasaan masyarakat menggunakan masker dalam waktu cepat, secepat virus itu bisa menular dari satu orang ke orang lain,” sambung ia.
Kunci utama guna penumbuhan kesadaran masyarakat secara cepat ialah penegakkan kedisplinan yang tegas.
“Karena itu, butuh keseriusan dalam penindakan. Kuncinya ialah penindakan. Sekali lagi, ialah penindakan dari yang berwenang,” tegasnya.
Ia pun menilai bahwa penindakan juga bukan solusi yang baik, karena memang menumbuhkan kesadaran membutuhkan waktu dan proses. Tetapi, dalam situasi pandemi, masyarakat juga harus memahami aspek kesehatan menjadi paling penting.
“Mungkin edukasi sudah jenuh, tapi itu harus dilakukan dan untuk mempercepatnya sangat diperlukan penindakan,” pungkasnya.
Sampai dengan Kamis (10/9/2020) sore, jumlah pasien terkonfirmasi di Sumsel mencapai 4.890 orang.
Jumlah ini berada di urutan nomor delapan, tidak jauh dari Provinsi Papua, Sulawesi Utara dan Bali. Angka pasien terkonfirmasi masih di bawah 5.000 orang.
Pada urutan terbanyak diduduki Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian disusul dengan Sulawesi Selatan, dengan angka yang tebus 13032 orang yang kemudian disusul Provinsi DKI Jakarta.
Sementara di Palembang, Wali Kota Harnojoyo sudah mengeluarkan Perwali Nomor 27 Tahun 2020 sebagai tindak lanjut instruksi Presiden dan Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel yang telah meminta kabupaten/kota membuat regulasi terkait adaptasi kebiasaan baru.
Berita Terkait
-
Kisah Derek Pfaff, Pria AS yang Berhasil Lakukan Transplantasi Wajah Setelah Mencoba Bunuh Diri
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Bukan Diperiksa, Dokter Tirta Ajari Pegawai KPK Pola Hidup Sehat: Kerja di Sini Pressure-nya Tinggi
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?