- Murid SD di Palembang terlihat membersihkan kelas yang tergenang banjir setinggi mata kaki menggunakan ember kecil.
- Peristiwa ini memicu keprihatinan publik dan pertanyaan mengenai kesiapan sarana pendidikan di daerah rawan banjir.
- Wali murid mengharapkan bantuan serius dari pemerintah dan dinas terkait untuk mengatasi masalah fasilitas tersebut.
SuaraSumsel.id - Sebuah video viral kembali menggugah hati publik. Dalam rekaman itu, sejumlah murid SD di Palembang terlihat mengenakan seragam sekolah, berdiri di tengah ruang kelas yang tergenang banjir hingga semata kaki, sambil menciduk air menggunakan ember kecil.
Mereka bekerja bergantian, seolah berlomba menyingkirkan air agar proses belajar bisa dilanjutkan. Suasana kelas yang biasanya penuh suara ceria, berubah menjadi ruangan darurat tanpa bangku kering. Anak-anak yang seharusnya belajar membaca dan berhitung justru berjibaku dengan genangan.
Tidak ada keluhan yang terdengar, hanya gerakan spontan untuk membantu satu sama lain. Namun dalam unggahan video, terdengar suara perekam berkata lirih, “Banjir lah masuk sekolah, mohon bantuannyo pihak terkait. Kasian adeknyo nak belajar.”
Peristiwa ini memantik keprihatinan warganet. Banyak yang mengaku tidak tega melihat murid seusia itu harus bekerja membersihkan banjir sebelum belajar. Ada pula yang mempertanyakan kesiapan sarana pendidikan di wilayah rawan banjir, mengingat hak anak atas lingkungan belajar yang aman telah dijamin oleh negara.
Baca Juga:Cuaca Sumsel Hari Ini: Sore Diguyur Hujan, Malam Berpotensi Petir di Palembang dan Sekitarnya
Belum diketahui secara pasti berapa lama sekolah tersebut terdampak banjir, maupun apakah kondisi ini sudah berulang. Namun warga sekitar menyebut kawasan sekolah memang sering tergenang saat hujan deras, terlebih saat saluran drainase tidak mampu menampung debit air.
“Kadang masuk ke halaman, tapi kali ini sampai masuk kelas,” ujar salah satu orang tua murid.
Pihak sekolah disebut sudah berusaha melakukan pencegahan seadanya, namun kerusakan fasilitas dan tingginya air hujan kerap membuat usaha tersebut tak membuahkan hasil.
Wali murid berharap pemerintah dan dinas terkait turun tangan secara serius, bukan hanya menunggu laporan atau viral di media sosial terlebih dulu.
Peristiwa ini menjadi simbol lebih besar dari sekadar banjir, ini soal anak-anak yang ingin belajar, tetapi harus menghadapi hambatan yang seharusnya diselesaikan oleh sistem. Publik berharap video viral ini tidak berhenti sebagai simpati sesaat, melainkan menjadi katalis bagi perbaikan fasilitas pendidikan di kawasan rentan banjir.
Baca Juga:5 Kontribusi Strategis Bank Sumsel Babel dalam Memperkuat UMKM di Kabupaten PALI
Sampai berita ini diturunkan, warganet terus membagikan video tersebut dengan satu pesan sama: bantu sekolah ini, bantu anak-anak ini.